SERANG – Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) menyebutkan pada tahun 2020 perekonomian di Banten mengalami kontraksi hingga minus 3,38 persen. Hal itu lantaran pandemi Covid-19 yang melanda sehingga mengakibatkan ruang gerak perekonomian masyarakat menjadi terbatas.
Hal itu disampaikan WH pada paripurna dengan agenda penyampaian nota pengantar laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Banten tahun angggaran 2020 di DPRD Banten, KP3B, Curug, Kota Serang, Selasa (9/3/2021).
“Ekonomi (Banten) ada kontraksi, minus 3,38 persen, itu akibat Covid-19. Di nasional juga minus 6,66 persen. Tahun kemarin kita alami pertumbuhan negatif. Pandemi ini membuat adanya pengurangan aktivitas kegiatan ekonomi, jasa dan sebagainya, lalu ada pengurangan mobilitas masyarakat, pajak dan retribusi juga minus 9.91 persen,” ujar WH.
Meski begitu, WH berharap pada 2021 ini perekenomian di Banten akan kembalil pulih. Bahkan, pemprov sendiri menargetkan ekonomi Banten mencapai 5,3 persen.
“Kita lihat perkembangannya, kondisi covid dan lain sebagianya. Ekonomi kita juga banyak dipengaruhi kebijakan makro nasional. Kita lihat saja perkiraan secara nasional,” ujarnya.
“Ekonomi kita kan ngga bisa berdiri sendiri, ada agregasi dari Kabupaten/kota dan kebijakan makro nasional. Kita lihat pertumbuhan ekonominya. Apakah ada kontraksi atau tidak? Ini kan masih fluktuatif, ini semua kena dampak Covid-19, semua ekonomi menurun,” sambungnya.
(Mir/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
