Beranda Bisnis Edwar Apriatna, Pemuda Tangerang Ini Sulap Sampah Jadi Rupiah

Edwar Apriatna, Pemuda Tangerang Ini Sulap Sampah Jadi Rupiah

Edwar Apriatna owner Plastic Press Pemuda Asal Tangerang berhasil ubah sampah jadi uang (foto: Saefulloh)

TANGERANG – Sampah bisa jadi rupiah, seringkali dianggap ungkapan belaka. Namun di tangan pemuda berusia 28 bernama Edwar Apriatna pemuda asal Tangerang hal itu bukan hanya ‘omon-omon’.

Edwar membuktikan dengan mengelola sampah non-organik. Omsetnya bisa menembus puluhan juta setiap bulannya.

Jauh sebelum menjadi pengusaha, ia tercatat sebagai karyawan di salah satu bank swasta di Jakarta. Gajinya saat itu sudah menginjak belasan juta rupiah.

Kendati berada di zona nyaman, Edwar merasa itu bukan dunianya. Hingga ia memutuskan untuk berhenti dan banting setir menjadi buruh sortir pengolahan limbah milik saudaranya. Ia tetap semangat meski gajinya tak seberapa.

Dalam perjalanannya, pemuda asal Balaraja, Kabupaten Tangerang itu membangun usahanya sendiri. Dengan modal pas-pasan, tahun 2022 lalu ia memulai mencari barang dengan modal kepercayaan dari sejumlah lapak.

“Saya memulai dari door to door, berharap ada lapak sekiranya percaya sampahnya jangan dibeli dulu karena keterbatasan modal,” kata Edwar saat ditemui di lapaknya yang berlokasi di Kampung Jambu, Desa Cisereh, Kecamatan Tigaraksa, Jumat (27/6/2025).

Dengan modal pas-pasan ia mengaku sempat tidak percaya diri. “Cuman kita hanya mengedepankan jujur dan tanggung jawab, akhirnya kita bisa berkolaborasi,” terang pria lulusan sarjana hukum Untirta ini.

Butuh kurang lebih satu tahun Edwar melewati masa sulit. Perlahan-lahan ia mendapat barang dan kepercayaan dari para pemilik lapak. Berjalannya waktu, kepercayaan berdatangan dari sejumlah cafe, bank sampah dan warga sekitar.

“Hal-hal seperti coffee shop, mereka sangat minim pengetahuan apakah sampah botol minum itu bisa jadi uang atau ada gak sih yang mau nampung sampah,”ungkapnya.

Bekal pengalamannya jadi buruh sortir, Edwar melihat peluang. Botol-botol sampah tentu memiliki nilai ekonomis. Di saat bersamaan peluang pun datang, banyak orang yang menjual sampah non-organik kepadanya.

Baca Juga :  Jual Beli Online Menjamur, Mall di Banten Masih Digemari Pengunjung

Sampah-sampah yang didaur ulang tidak memiliki resiko namun memiliki nilai ekonomis dengan tujuan mengurangi sampah sebelum masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Sebelumnya menjual supplier daur ulang sampah non organik ke salah satu perusahaan di Cikopo Kabupaten Serang. Sampah hasil daur ulangnya dijual kepada supplier lain dalam kisaran 800 kilogram sampah per bulan.

Keberuntungan Edwar datang saat mendapatkan tawaran dari perusahaan daur ulang sampah plastik, PT Eterna Persada Indonesia.

Kerjasama daur ulang sampah plastik itu jenis High Density Polyethylene atau HDPE. Bahannya berasal dari limbah botol oli, botol sampo dan sejenisnya.

Dari situ akhirnya Edwar bisa mengembangkan sayap tak hanya di Tangerang, Jabodetabek bahkan hingga ke luar pulau Jawa kepada lebih dari 60 kemitraan ia bangun dalam pengelolaan daur ulang sampah non organik.

Usahanya mulai pecah telor, bahkan bisa mengirim daur ulang 20 ton dalam satu minggu dari yang diterima dari sejumlah mitranya dengan omset sekitar Rp90 juta. Bahkan jumlah itu bisa bertambah jika ada kiriman dari mitra di luar Pulau Jawa.

“Tapi kalau ada costumer luar pulau bisa mencapai 100 juta lebih omsetnya,” terangnya.

Dengan nama brand usaha Edwar Plastic Press yang ia memiliki mengelola daur ulang sampah non organik dengan memiliki 8 karyawan. Di lapaknya sampah itu dipilah untuk memisahkan tutup dan ring sesuai jenis plastik dari para mitranya sebelum dikirim ke perusahaan.

Kemudian sampah itu dikemas menggunakan mesin pres atas bantuan secara cuma-cuma dari PT Eterna Persada Indonesia kelompok usaha Pan Era Grup sebuah perusahaan yang bergerak di bidang daur ulang plastik.

Kendati demikian, Edwar tak menutup diri untuk membagikan pengalaman kepada anak muda dimanapun yang ingin menekuni daur ulang sampah.

Baca Juga :  Tempat Kuliner Rb-One Cafe & Resto Kini Hadir di Lebak

Edwar mengakui, ada sejumlah pihak yang masih ragu ulang sampah bisa mendatangkan keuntungan. “Kalau ada anak muda yang ingin tahu usaha di dunia daur ulang sampah, hadir saja ke gudang. Kita belajar bareng dan juga bentuk kemitraannya yang pastinya dilandasi ayo maju bersama-sama,”pungkasnya.

Penulis: Mg-Saefulloh

Redaktur: TB Moch Ibnu Rushd

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News