Beranda Kampus Edutechnolinguistics: Pengajaran Bahasa Inggris di Dunia Digital

Edutechnolinguistics: Pengajaran Bahasa Inggris di Dunia Digital

Dekan FKIP Untirta Fadlullah foto bersama panitia AISELT ke-10. (Istimewa)

SERANG – Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) kembali menegaskan kiprahnya di kancah akademik internasional dengan menyelenggarakan Annual International Seminar on English Language Teaching (AISELT) ke-10, Sabtu (27/9/2025).

Seminar internasional yang berlangsung secara daring sejak pukul 08.00 hingga 16.00 WIB ini mengangkat tema “Edutechnolinguistics: Rethinking English Language Teaching in a Digital World”.

Tema itu juga dinilai sejalan dengan maraknya diskursus mengenai penggunaan teknologi dan pentingnya literasi digital dalam pembelajaran bahasa.

Seminar ini menghadirkan jajaran pembicara internasional dan nasional, di antaranya Assoc. Prof. Gulsah Kutuk, Ph.D. dari Portsmouth University, Inggris, sebagai keynote speaker, Prof. Akhyar Rido, S.S., M.A., Ph.D. dari Universitas Teknokrat Indonesia.

Assoc. Prof. Dr. Ina Suryani dari University Malaysia Perlis)sebagai plenary speakers, serta Prof. Dr. Syafrizal, S.Pd. dari Pendidikan Bahasa Inggris Untirta sebagai featured speaker.

Ketua pelaksana AISELT ke-10, Rahman Hakim menjelaskan, tema tahun ini dipilih untuk menjawab tantangan zaman di mana penguasaan teknologi digital menjadi elemen penting dalam mengajarkan bahasa, khususnya Bahasa Inggris.

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan (FKIP) Untirta, Fadlullah dalam sambutannya menekankan, pentingnya penguasaan Bahasa Inggris di era digital.

Ia mengajak mahasiswa, khususnya di lingkungan FKIP, untuk tidak hanya menjadikan Bahasa Inggris sebagai keterampilan tambahan, tetapi sebagai kompetensi utama dalam menghadapi persaingan global.

“Kegiatan ini juga menjadi bagian dari rangkaian Dies Natalis Untirta ke-44 serta bukti konsistensi FKIP dan Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris dalam menghadirkan wadah akademik berkualitas,” ujarnya.

AISELT ke-10 resmi dibuka oleh Rektor Untirta , Fatah Sulaiman, pada pukul 09.30 WIB. Dalam sambutannya, Fatah menila,  tema yang diangkat sejalan dengan visi Smart and Green University yang digaungkan Untirta.

Baca Juga :  Untirta Helat Pemberdayaan Masyarakat di Labuan

Ia menegaskan, penguasaan Bahasa Inggris bukan lagi pilihan, melainkan keharusan bagi setiap lulusan untuk menjadi Global Citizen yang mampu berkompetisi di tingkat internasional.

Untuk memperkuat jejaring akademik, AISELT tahun ini juga berkolaborasi dengan sejumlah perguruan tinggi mitra, seperti Universitas Muhammadiyah Tangerang, Universitas Setiabudi Rangkas, dan STKIP Syekh Manshur.

Kolaborasi ini diharapkan menjadi langkah nyata UNTIRTA sebagai lokomotif kemajuan pendidikan di Provinsi Banten sekaligus memperluas jaringan kerjasama internasional.

Tercatat, seminar ini diikuti oleh 110 peserta dan menghadirkan 43 pemakalah dari berbagai institusi pendidikan tinggi di Indonesia maupun luar negeri, seperti Thailand, Nigeria, Pakistan, dan Malaysia.

Kehadiran peserta lintas negara ini menunjukkan bahwa AISELT telah berkembang menjadi forum akademik bergengsi yang diperhitungkan dalam bidang Pendidikan Bahasa Inggris di tingkat internasional.

Penulis : Ade Faturohman
Editor : Tb Moch. Ibnu Rushd