Beranda Pemerintahan Duit BLT dan BPNT di Lebak Diduga Bermasalah

Duit BLT dan BPNT di Lebak Diduga Bermasalah

Penyaluran BLT dan BNPT Kabupaten Tangerang - foto istimewa

LEBAK – Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) subsidi minyak goreng dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa Cibeureum dan Desa Cimenga, Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak, diduga bermasalah.

Informasi yang didapat, jika Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mendapatkan bantuan sebesar Rp500 ribu, akan tetapi Rp300 ribu harus dibelanjakan untuk membelikan minyak goreng dan daging beku.

Kepala Desa Cimenga, Ruyani mengatakan, jika Kepala Desa tidak pernah menekan siapapun warga yang mendapatkan bantuan untuk membelanjakan ke salah satu warung.

“Saya tidak pernah menekan warga manapun terkait pembelanjaannya,” kata Ruyani saat dihubungi BantenNews.co.id, Senin (18/4/2022).

Ia menjelaskan, jika warga dibebaskan untuk berbelanja di warung mana saja, asal belanjanya sesuai dengan kebutuhannya.

“Adapun terkait minyak goreng itu kan wajar bila saya mengarahkan warga untuk membelanjakan minyak goreng, karena bantuan tersebut juga yakni bantuan untuk minyak goreng,” ucapnya.

Sementara itu Kepala Desa Cibeureum Maman mengatakan, sebelum dibagikan bantuan tersebut, pihak desa telah melakukan sosialisasi kepada warga masyarakat yang mendapatkan bantuan agar bisa dibelanjakan sesuai peruntukannya.

“Adapun terkait bantuan minyak goreng, kami telah mengarahkan warga untuk membelikan minyak goreng yang dikhawatirkan warga yang mendapatkan bantuan tersebut tidak membelanjakan barang yang sudah ditentukan selain minyak goreng,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, terkait dugaan jika Kepala Desa menyediakan minyak goreng dan daging, itu tidak benar. Sebab, warga membelanjakannya di warung sembako yang berada di wilayah Desa Cibeureum.

“Kalau warga membelanjakan di warung ya wajar saja, daripada warga harus membelanjakannya ke daerah Malingping kan sangat jauh, belum waktu belum harus mengeluarkan ongkos ojeknya,” ujarnya.

Di tempat terpisah, Madropi (40) warga Cibeureum mengatakan, jika dirinya tidak pernah ditekan oleh siapapun untuk membelanjakan di salah satu warung manapun.

“Saya berbelanja di warung atas inisiatif sendiri tidak ada pemaksaan dari pihak desa atau pihak manapun, adapun untuk beli minyak goreng dan daging memang saya sangat membutuhkan bahan baku tersebut. Daripada saya harus berbelanja ke Malingping yang jaraknya sangat jauh lebih baik saya membelanjakannya di warung yang berada di Desa Cibeureum,” kata Madropi.

(Tra/San/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini