Beranda Kesehatan Duh, 1.252 Balita di Cilegon Mengalami Stunting

Duh, 1.252 Balita di Cilegon Mengalami Stunting

Ilustrasi - foto istimewa doktersehat.com

CILEGON – Berdasarkan data Elektronik Pencacatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) sebanyak 1.252 balita di Kota Cilegon mengalami stunting. Meski demikian jumlah tersebut diklaim mengalami penurunan bila dibandingkan data sebelumnya.

“Terdapat tren penurunan angka stunting di Kota Cilegon. Pada Februari 2022, terdapat 1.576 balita atau sebesar 5,40 persen yang mengalami stunting dari total 29.110 balita. Namun, pada Agustus mengalami penurunan menjadi 1.252 balita. “Syukur Alhamdulillah saat ini Kota Cilegon mengalami penurunan lagi angka stuntingnya. Dari hasil E-PPGBM bulan Februari 2023 dari jumlah 32.779 balita turun sebanyak 1.144 balita atau sebesar 3.49 persen atau turun sebanyak 108 anak,” jelas Sekretaris Daerah (Sekda) Cilegon, Maman Mauludin saat acara Lokakarya Perumusan Program dan Mekanisme Kolaborasi Pemerintah Daerah dan Sektor Swasta Dalam Percepatan Penurunan Stunting Di Kota Cilegon yang digelar USAID ERAT di The Royale Krakatau Cilegon, Kamis (10/8/2023).

Menurut Maman, dalam menurunkan angka stunting butuh dukungan dan keterlibatan dari berbagai sektor, mulai dari pemerintah, pihak swasta, perguruan tinggi hingga organisasi kemasyarakatan.

“Permasalahan stunting ini tidak bisa diatasi oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) dan DP3AP2KB (Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana) saja, harus ada keterlibatan dukungan dan saling bahu membahu dari semua komponen, baik pemerintah, swasta, perguruan tinggi dan organisasi masyarakat. Dimana, partisipasi aktifnya sangat diperlukan agar upaya kita dalam menurunkan angka stunting di Kota Cilegon ini bisa berhasil,” kata Maman.

Dijelaskan Maman, berdasarkan data E-PPGBM terdapat tren penurunan angka stunting di Kota Cilegon. “Syukur Alhamdulillah saat ini Kota Cilegon mengalami penurunan lagi angka stuntingnya. Dari hasil E-PPGBM bulan Februari 2023 dari jumlah 32.779 balita turun sebanyak 1.144 balita atau sebesar 3.49 persen atau turun sebanyak 108 anak,” jelasnya.

“Permasalahan stunting ini telah menjadi agenda target pembangunan nasional. Pemerintah Pusat telah menargetkan dalam RPJMN 2020 – 2024 jika prevalensi stunting hingga 14 persen pada tahun 2024 mendatang. Oleh karena itu, mari kita bergerak bersama untuk menyukseskan program nasional ini agar generasi indonesia dapat menjadi generasi yang berkualitas,” lanjut Maman.

Sementara itu, Kepala Bagian Organisasi Setda Kota Cilegon Ardiansyah mengatakan, kegiatan lokakarya tersebut diikuti oleh berbagai pihak, termasuk instansi dan masyarakat. Tujuannya, sebagai langkah bersama dalam menangani kasus stunting di Kota Cilegon. “Saya berharap kegiatan ini dapat dilaksanakan dan dapat aplikasikan dengan baik oleh masing – masing instansi. Semoga kegiatan ini juga dapat berjalan dengan lancar di Indonesia, khususnya di Kota Cilegon,” katanya. (Man/Red)

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disiniĀ