Beranda Pendidikan Dua Sekolah Terdampak Tol Serang Panimbang Belum Direlokasi, Pemkab Serang Akan Berkirim...

Dua Sekolah Terdampak Tol Serang Panimbang Belum Direlokasi, Pemkab Serang Akan Berkirim Surat

SD Negeri Inpres Cikeusal, Salah Satu Sekolah Dasar yang Terdampak Pembangunan Tol Serang-Panimbang Seksi Ruas I Serang - Rangkasbitung. Foto: Nindia/BantenNews.co.id

KAB. SERANG – Pembangunan Tol Serang – Panimbang (Serpan) Seksi I Ruas Serang – Rangkasbitung menyisakan cerita persoalan 2 dari 4 sekolah dasar (SD) yang terdampak pembangunan tol. Dua sekolah tersebut yaitu SD Negeri Cipete di Kecamatan Kragilan dan SD Negeri Inpres di Kecamatan Cikeusal.

Wakil Bupati Serang, Pandji Tirtayasa mengatakan pihaknya berencana akan membuat surat tertulis dan mendatangi pihak tol terkait percepatan pembangunan dua gedung sekolah yang terdampak pembangunan Tol Serpan tersebut.

“Kita akan kirim surat dan datangi ke sana. Pihak Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) atau pihak jalan tol itu segera menyelesaikan kewajibannya karena itu dari awal komitmen mereka,” ujar Pandji, pada Senin (22/11/2021).

Sementara itu untuk dua sekolah lainnya di Kecamatan Cikeusal yang terdampak Tol Serpan yaitu SD Negeri Cilayangguha pembangunannya saat ini sudah mencapai sekitar 80 persen dan untuk SD Negeri Seba sudah selesai dibangun serta siap dioperasikan.

Di sisi lain, ketika dikonfirmasi terkait dua sekolah yang belum direlokasi, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Tol Serpan, Temmy Saputra mengatakan tanah pengganti untuk dua sekolah tersebut sudah ada namun saat ini masih menunggu validasi dari Badan Pertanahan Nasional (BPN).

“Saat ini masih menunggu validasi BPN terkait tanah pengganti untuk dua sekolah tersebut. Validasi tanah existingnya ya, sebagai dasar sudah bayar tanah pengganti. Ini sudah 3 minggu sebenarnya saya bersurat (bersurat ke BPN). Mungkin minggu ini saya kejar lagi, mudah-mudahan keluar,” ujar Temmy kepada BantenNews.co.id ketika dihubungi pada Senin (22/11/2021).

Untuk lokasi dua tanah pengganti tersebut berada tak jauh dari sekolah lama yang terdampak. Lokasi tanah pengganti untuk SD Negeri Cipete Kragilan berada di sebrang lokasi sekolah lama, sementara itu untuk tanah pengganti SD Negeri Inpres Cikeusal letaknya berada di belakang sekolah lama.

Namun untuk tanah pengganti di SD Negeri Inpres Cikeusal masih dalam pertimbangan sebab akses menuju ke tanah pengganti itu masih milik orang lain dan dikhawatirkan ke depannya akan menjadi masalah.

“Kita memberi masukan ke Dinas Pendidikan (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang) karena memang lokasinya semua masih tanah kosong, semuanya hamparan itu dan itu ada 2 bidang. Nah bidang yang kedua itulah yang ditunjuk untuk menjadi tanah pengganti sedangkan kalau nanti semisal pemilik bidang kesatu ngebangun rumah atau apa kan kita bicara risiko kedepan bukan sekarang, sekarang mungkin kosong bisa lewat murid tapi kalau kedepan dia (pemilik bidang kesatu) ngebangun rumah kasihan juga. Saya bicaranya itu ngasih masukan saja gimana nih tidak ada aksesnya, apa perlu diganti tanah penggantinya apa dilanjutkan,” jelas Temmy.

Terkait adanya pertimbangan lokasi tanah pengganti, pihaknya belum bisa membayar lahan pengganti sekolah. Sementara itu jika Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang akan berkirim surat kepada pihak tol perihal percepatan relokasi dua sekolah terdampak tol, Temmy akan mendukung langkah tersebut.

“Enggak apa-apa saya justru senang, justru kalau bersurat langsung spesifik bunyinya mohon segera dibayarkan tanah penggantinya yang berada di lokasi ini-ini. Justru lebih senang saya malahan, saya berharap seperti itu. Saya khawatirnya kedepannya, saya beli tanah untuk SD tapi tidak ada akses. Saya ngasih masukan saja aman enggak kira-kira, nanti kedepannya timbul masalah enggak, gitu. Jangan dipaksakan kalau memang tidak ada akses,” kata Temmy.
(Nin/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini