Beranda Nasional Dua Kabupaten dan Satu Kota di Banten Waspada Potensi Banjir

Dua Kabupaten dan Satu Kota di Banten Waspada Potensi Banjir

Banjir merendam pemukiman warga di Kecamatan Labuan dan Carita

SERANG – Sejumlah daerah di kabupaten/kota Provinsi Banten masuk dalam kategori waspada potensi banjir. Hal itu berdasarkan hasil analisis data dari Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG) dengan Impact Based Forecast (IBF) serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan InaRisk.

Berikut rincian daerah di Provinsi Banten yang berpotensi banjir dengan status waspada:
– Kabupaten Serang : Kecamatan Petir, Tunjung Teja, Waringinkurung, dan Kramatwatu
– Kabupaten Lebak : Kecamatan Cimarga, Cikulur, Warunggunung, Cibadak, dan Kalanganyar
– Kota Serang : Kecamatan Curug, Cipocok Jaya, Serang, Taktakan, dan Kasemen.

“Daerah tersebut merupakan daerah dengan tingkat historikal banjir tertinggi berdasarkan DIBI (Data Informasi Bencana Indonesia),” tulis Direktorat Peringatan Dini Kedeputian Bidang Pencegahan, BNPB dalam keterangannya yang diterima BantenNews.co.id pada Rabu (20/4/2022).

Pemerintah daerah (Pemda) setempat pun diimbau untuk mengambil langkah-langkah antisipasi dan kesiapsiagaan seperti memantau kondisi terkini di lapangan dan menyebarkan informasi peringatan curah hujan, tinggi muka air serta potensi wilayah terdampak.

Selain itu, pemda juga diminta untuk berkoordinasi dengan stakeholder dalam penyiapan tim siaga bencana dan sumberdaya seperti mengidentifikasi tempat pengungsian termasuk infrastruktur pengungsian sesuai protokol kesehatan, kebutuhan logistik dan peralatan.

“Memastikan alat peringatan dini berfungsi dengan baik dan memastikan ketersediaan rambu dan jalur evakuasi,” imbuhnya.

Masyarakat pun diminta untuk dapat mengambil langkah-langkah kesiapsiagaan dengan menyiagakan tim siaga bencana, memantau kondisi terkini lapangan, melakukan koordinasi dengan aparatur desa, persiapan evakuasi.

Sedangkan terkait langkah antisipasi, masyarakat disarankan untuk menyimpan barang penting ke tempat aman, membatasi aktivitas di luar rumah dan jika berada di luar rumah hindari pohon besar, baliho, dan saluran air atau gorong-gorong.

“Menyiapkan tas siaga seperti makanan, minuman, obat, uang, pakaian, dokumen berharga serta selalu melakukan 3M (Memakai masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan dengan sabun),” terangnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang, Diat Hermawan mengatakan bercermin dari kejadian banjir beberapa waktu lalu, pihaknya saat ini lebih mempersiapkan kesiapsiagaan dalam penanganan bencana dengan melakukan sosialisasi yang lebih intens kepada unsur daerah dan masyarakat.

“Berkaca dari kejadian yang lalu tentunya BPBD harus lebih siap lagi dalam menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi. Saya sudah memerintahkan Kasie PK (Pencegahan & Kesiapsiagaan) untuk turun ke lapangan minimal untuk sosialisasi kepada masyarakat dan unsur daerah,” terang Diat.

Diat menambahkan selain melakukan sosialisasi setiap bulan, pihaknya juga melakukan pemantauan kondisi lapangan untuk antisipasi banjir.

“(Pemantauan) di titik-titik yang biasa banjir,” kata Diat.

Sekadar diketahui, banjir terparah terjadi di sejumlah daerah di Provinsi Banten pada 1 Maret 2022 lalu.

Berdasarkan data BPBD Kota Serang, banjir terjadi di 134 titik yang menyebabkan sebanyak 8.906 rumah dan 25.279 jiwa terdampak. Banjir di ibu kota Provinsi Banten ini juga menelan korban jiwa sebanyak 5 orang.

Sedangkan, berdasarkan data BPBD Kabupaten Serang, banjir terjadi di 15 kecamatan dan 23 desa yang menyebabkan 2.682 rumah, 9.683 jiwa terdampak serta satu orang meninggal dunia.

(Nin/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini