CILEGON – Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Cilegon, Beatrie Noviana menyatakan dalam penyusunan draf Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 melibatkan tim ahli.
Sehingga, menurutnya tak mungkin pihaknya melakukan tindakan plagiat dalam penyusunan program kerja Walikota Cilegon, Helldy Agustian dan Wakil Walikota Cilegon, Sanuji Pentamarta sebagaimana diungkapkan Rahmatulloh, Anggota DPRD Kota Cilegon.
“Gak lah, gak begitu (melakukan plagiat-red), kita semua membahasnya melalui tim, itu dari awal dibahasnya oleh tim ahli, tim penyusun, dan kita tidak seperti itulah,” ujar Beatrie, Kamis (27/5/2021).
Menurutnya, dalam penyusunan RPJMD 2021-2026 sesui dengan prosedur. Sehingga tidak menyalahi aturan.
Baca juga : Draf Rancangan RPJMD Helldy-Sanuji Diduga Plagiat, Dewan Pertanyakan Tim Penyusun
“Kita Bappeda juga tidak membahas sendiri kok, membahas dengan tim, kita gak keluar dari aturan, memang prosedurnya begitu, kan kita sudah juga mengadakan forum konsultasi publik, kita menjaring semua masukan dari stakeholder, jadi gak ada lah (plagiat-red). Penyusunan RPJMD itu seluruh Indonesia sama prosesnya, jadi dokumen itu referensi saja, dan itu dibenarkan,” ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Cilegon, Maman Maulidin membantah bahwa dalam penyusunan RPJMD 2021-2026 hasil plagiat. Menurut Maman dalam penyusunan RPJMD ada referensi dan aturan yang jelas.
“Jadi tidak mungkin ada plagiat. RPJMD itu referensinya jelas, semua Kabupaten/Kota seluruh Indonesia, se-Indonesia sama, tahapan dan sebagainya, jadi tidak ada plagiat. Aturannya sudah jelas, RPJMD-nya mah sudah seragam seluruh Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia,” ucapnya.
(Man/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
