Beranda Advertorial DPMD Banten Dorong Desa Tertinggal Naik Kelas Jadi Desa Berkembang

DPMD Banten Dorong Desa Tertinggal Naik Kelas Jadi Desa Berkembang

Plt Kepala DPMD Provinsi Banten Virgojanti.
Plt Kepala DPMD Provinsi Banten Virgojanti.

SERANG – Dinas Pemberadayaan Masyarakat Desa (DPMD) Provinsi Banten menargetkan sebanyak tujuh desa sangat tertinggal dan 146 desa tertinggal pada 2024 mendatang naik kelas menjadi desa berkembang. Hal itu terungkap dalam Forum Renja DPMD Provinsi Banten tahun 2024, di Cipocok Jaya, Kota Serang, Kamis (9/2/2023).

Plt Kepala DPMD Provinsi Banten Virgojanti mengatakan, saat ini total desa yang belum berkambang di Banten mencapai 153 desa. Di mana, tujuh desa dalam kondisi sangat tertinggal dan 146 desa dalam kondisi tertinggal.

Untuk itu, lanjut Virgo, dalam mengentaskan status desa sangat tertinggal dan tertinggal di Provinsi Banten diperlukan penyusunan rencana kerja DPMD Provinsi Banten tahun 2024 tetap memgacu pada rancangan rencana strategis (Renstra) DPMD Provinsi Banten 2023-2026. Di mana, Renstra ini merupakan perwujudan bentuk oelaksanaan visibyang tertuang dalam RPJPD Provinsi Banten 2005-2025 yaitu Banten yang maju, mandiri, sejahtera berlandaskan iman dan taqwa.

“Untuk mewujudkan visi tersebut, DPMD Provinsi Banten mengemban misi kesatu yaitu mewujudkan masyarakat sejahtera yang berakhlak kulia, berbudaya, sehat dan cerdas,” kata Virgo.

Virgo menyebutkan, setidaknya terdapat beberapa Sasaran yang akan dicapai oleh DPMD pada tahun 2024, yaitu, pertama, menurunkan prosentase desa tertinggal dan sangat tertinggal.

“Hal itu dapat diukur melalui cakupan jumlah kelembagaan desa yang memiliki kompetensi dalam tata kelola pemerintahan desa. Persentase desa yang melakukan kerjasama, persentase fasilitasi administrasi pemerintahan desa (Pemdes) tertinggal dan sangat tertinggal, serta cakupan jumlah lembaga kemasyarakatan, lembaga adat dan masyarakat hukum adat di desa sangat tertinggal dan desa tertinggal,” jelasnya.

Terkait penetapan indikator sasaran daerah, Virgo menuturkan, hal itu didasari dari data indeks desa membangun (IDM). “IDM ini menjadi acuan instrumen DPMD untuk dapat mengenali dan menggali informasi, sejauhmana permasalahan yang dialami dan potensi yang dimiliki untuk mendorong desa keluar dari jerat masalahnya,” tuturnya.

Di mana status desa berdasarkan IDM tahum 2022, jumlah desa sangat tertinggal mencapai tujuh desa, satu di Kabupaten Pandeglang dan enam sesa di Kabupaten Lebak. Desa tertinggal, 42 desa di Kabupaten Pandeglang, 100 desa di Kabupaten Lebak dan empat desa di kabupaten Serang.

Untuk desa berkembang, 225 betmrada di Kabupaten Pandeglang, 207 di Kabupaten Lebak, 127 di Kabupaten Tangerang dan 254 di Kabupaten Serang. Untuk desa maju, 57 di Kabupaten Pandeglang, 27 di Kabupaten Lebak, 114 di Kabupaten Tangerang dan 64 di Kabupaten Serang.

Sedangkan untuk desa mandiri, satu di Kabupaten Pandeglang, lima di Kabupaten Tangerang dan empat desa di Kabupaten Serang.

Sementara, Pj Sekda Provinsi Banten, Moch. Tranggono mengatakan, dengan peningkatan kualitas SDM, desa dapat memiliki daya saing yang mampu memiliki daya ungkit dan memperkokoh subjek pembangun.

“Di samping itu, peningkatan kualitas SDM juga dapat membangkitakn perekonomian yang tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan yang semakin berat,” kata Tranggono.

Tranggono mengungkapkan, melalui forum tersebut, Pemprov Banten berharap adanya masukan dari masing-masing OPD lintas sektoral khususnya terkait 0eningkatan pemberdayaan masyarakat dan desa. Serta kejelasan program yang akan diimplementasikan pada pembangunan di masing-masing wilayah.

“Kami berharap, forum ini dapat memghasilkan panduan dalam penyusunan dokumen perencanaan rencana kerja (renja) perangkat daerah, khusunya yang memuat program dan kegiatan dinas DPMD Provinsi Banten,” ujarnya. (ADV)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disiniĀ