CILEGON – Walikota Cilegon, Robinsar membantah penilaian Paniti Khusus (Pansus) bahwa dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2030 itu tampak seperti hasil salinan dari RPJMD periode sebelumnya.
Hal itu diungkapkan Robinsar usai Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon bersama anggota parlemen Cilegon menggelar rapat pembahasan RPJMD 2025-2029 di Aula DPRD Cilegon, Senin (23/6/2025).
“Itu cuma dokumen awal aja yang kami ajukan. Ketika konsultasi, ada perubahan. Hanya saja dari OPD itu belum melampirkan apa yang menjadi perubahan ke teman-teman dewan,” katanya kepada wartawan.
Diketahui, anggapan bahwa dokumen RPJMD Kota Cilegon 2025-2030 seperti hasil salinan dari RPJMD periode sebelumnya itu disampaikan oleh Wakil Ketua Panitia Khusus (Pansus), Rahmatulloh lantaran tidak ada terobosan baru.
Diberitakan sebelumnya, Rahmatulloh juga menyinggung soal kerangka pendanaan RPJMD Kota Cilegon 2025-2030 itu tidak inovatif dan cenderung bersifat repititif.
Terkait hal tersebut, Robinsar membeberkan sejumlah bentuk inovasi pendanaan pada RPJMD 2025-2030 itu, salah satunya dengan modal dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Persero Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) atau Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
“Ya, pinjaman. Saya rasa begini, kalau itu disetujui oleh para dewan dan ketika memang target pembangunan itu jelas dalam rangka kesejahteraan kaya JLU misalnya, saya yakin itu bakal membantu,” ujarnya.
Mengenai rapat pembahasan RPJMD 2025-2030 bersama DPRD Cilegon itu, Robinsar mengaku bakal terus menampung segala saran dan masukan, khusunya dari para anggota parlemen.
“InsyaAllah. Intinya, kami baru 3 bulan, sedikit demi sedikit kita akan benahi,” ucapnya.
Penulis: Maulana
Editor: Usman Temposo
 bahwa dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2030 itu tampak seperti hasil salinan dari RPJMD periode sebelumnya.){kind=link}