SERANG – Kepolisian Daerah (Polda) Banten menggelar Ngaji Bareng Kapolda bersama Ulama Umaro Provinsi Banten secara online dengan tema munajat bersama Ulama Banten singkir wabah Covid 19 dari Indonesia, di ruang Vicon Polda Banten.
Kegiatan dipimpin oleh Kapolda Banten Irjen pol Dr Rudy Heriyanto Adi Nugroho dan dihadiri oleh Dirintelkam Polda Banten, Ketua DPP Mat’laul Anwar KH. Embay Mulya Syarif, Akademisi UIN SMHB Banten KH. DR. Wawan Wahyudin serta jadir secara online melalui zoom para Ulama Umaro Provinsi dan Kab/Kota di Provinsi Banten sebanyak 43 peserta .
Ngaji Bareng Kapolda Bareng Merupakan kebijakan Kapolda Banten yang dengan programnya “Pendekar Banten” yaitu Polisi yang empati, mengayomi, dan dekat dengan rakyat banten untuk merajut kebhinekaan dan merawat keberagaman.
Dalam sambutannya Kapolda Banten menyampaikan ucapan terimakasih bisa bersilaturahmi bertatap muka bersama para alim ulama se Banten meskipun lewat Zoom Meting karena saat ini dalam masa pandemi Covid-19.
“Kami Polri dan TNI selalu berikhtiar dalam menanggulangi wabah Covid 19 dan meminta dukungannya dari para ulama Banten sekalian agar pandemi Covid 19 di negeri kita dan khususnya Provinsi Banten bisa kita atasi bersama-sama,” kata Rudy Heriyanto.
Kapolda menyampaikan bahwa dalam menjalankan tugas sebagai abdi negara selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi negara dan bangsa.
“Kita harapkan bersama-sama dengan adanya acara pengajian bersama ini semoga harkamtibmas di daerah jukum Polda Banten selalu aman terkendali dan pandemi Covid 19 segera berakhir,” ujar Rudy Heriyanto.
Ngaji bareng ini diawali dengan membaca asmaul husna, lalu membaca Surah Yasin dan melakukan do’a bersama yang dipimpin oleh KH. Embay Mulya Syarif.
“Semoga kejadian luar biasa Covid-19 ini segera berakhir, Sebagai orang yang beriman kita yakin bahwa hanya Allah SWT, hanya Tuhan Yang Maha Pencipta yang bisa menolong dan menyelamatkan kita semua, setelah semua usaha lahir dilakukan.” kata KH. Embay Mulya Syarif. (Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
