Beranda Peristiwa DMC Dompet Dhuafa Giatkan Latihan Gabungan Relawan Penanggulangan Bencana Seluruh Indonesia

DMC Dompet Dhuafa Giatkan Latihan Gabungan Relawan Penanggulangan Bencana Seluruh Indonesia

DMC Dompet Dhuafa Giatkan Latihan Gabungan Relawan Penanggulangan Bencana Seluruh Indonesia - foto istimewa

SERANG – Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa gencarkan latihan gabungan bagi relawannya yang tersebar dari berbagai wilayah Indonesia. Pelatihan berlangsung di Wana Wisata Baturraden, Kelurahan Kemutug Lor, Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah pada Rabu (22/11/2023) hingga Jumat (24/11/2023).

Acara yang bertajuk Kemah Relawan 2023 ini mengusung metode kelas bergerak, sehingga peserta dapat memilih dan mengikuti pelatihan sesuai dengan waktu yang ditetapkan selama kegiatan berlangsung.

“Apa yang didapat dari Kemah Relawan 2023 skala nasional kali ini adalah sosialisasi pencegahan atau mitigasi bencana, karena itu adalah salah satu bagian penting dari proses penanggulangan bencana,” terang Shofa Qudus selaku General Manager Program DMC Dompet Dhuafa dalam sambutannya.

Kemudian juga dalam acara ini mengusung kolaborasi dari berbagai unit respons penanggulangan bencana Dompet Dhuafa mulai dari Lembaga Pelayanan Masyarakat (LPM), Respons Darurat Pendidikan Lembaga Pengembangan Insani (RDP LPI), Respons Darurat Kesehatan Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (RDK LKC), Dai Tanggap Bencana Corps Dai Dompet Dhuafa (DTB Cordofa) dan Dompet Dhuafa Volunteer (DDV).

Selain itu juga melibatkan mitra penanggulangan bencana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS).

Selain itu, pelatihan ini menggunakan metode praktik atau simulasi yang melibatkan peserta dalam setiap proses sekaligus diskusi kelompok dan berbagi pengalaman project management yang dapat membangun pemahaman bersama dalam mengimplementasikan serangkaian kegiatan yang akan dilakukan dalam penanggulangan bencana.

Para peserta merupakan berasal dari Banda Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sulawsi Tengah, NTT, NTB, Bengkulu, Maluku, Bangka Belitung, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah. Dengan total peserta mencapai 250 relawan.

Ada dua jalur yang bisa ditemuh para relawan untuk mengikuti kegiatan ini, pertama Jalur Challenge dan kedua Non-Challenge alias umum. Jalur Challenge para peserta diharuskan melakukan kegiatan sosial di wilayahnya masing-masing. Ketika sudah melakukan kegiatan sosial, mereka akan diakomodir pemberangkatan dan kepulangan para peserta saat hendak datang ke Kemah Relawan hingga pulang ke tempat masing-masing.

“Dari Maluku sendiri ada lima, dan kami bisa terlibat di kemah hari ini karena berhasil menyelesaikan sebuah challenge yaitu mendaur ulang sampah yang ada di sekolah kami,” ujar Hamdan salah satu peserta dari Maluku.

Sedangkan jalur Non-Challenge, mereka tidak harus melakukan kegiatan sosial, dan keberangkatan serta kepulangan peserta tidak diakomodir oleh panitia.

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah guna meningkatkan kemampuan para relawan dalam manajemen sebuah project.

Kegiatan ini juga dapat meningkatkan komunikasi dan konsolidasi antar relawan di wilayahnya masing-masing yang diharapkan dapat membangun masyarakat yang lebih Berdaya Menghadapi Bencana.

Selain itu, kegiatan ini diharapkan menjadi arena sharing pengalaman yang dapat meningkatkan kualitas dan kemampuan relawan.

Hasil yang diharapkan adalah relawan yang terlibat dalam kegiatan kemah relawan ini dapat membuat suatu project atau bisnis proses yang bisa dijalankan relawan di wilayahnya masing-masing yang dapat menyebar luaskan kebermanfaatan dari seorang relawan.

Tujuan project tersebut untuk membangun masyarakat yang lebih Berdaya Menghadapi Bencana dengan panduan dan standarisasi yang sudah ditetapkan dalam Bisnis Proses DMC Dompet Dhuafa.

Penanggulangan bencana merupakan suatu rangkaian kegiatan yang bersifat mitigasi, penyelamatan dan rehabilitatif yang harus diselenggarakan secara koordinatif, serentak, cepat dan tepat.

Sehingga dalam penanganan bencana, relawan perlu dibekali dengan kemampuan dan keterampilan mengenai identifikasi dan memanajemen sebuah project mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan pelaporan dalam penanggulangan bencana. Karena Bumi Cuma Satu, Berdaya Hadapi Bencana.

(Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini