Beranda Advertorial DLH Tangsel Beberkan Manfaat Memisahkan Jenis Sampah Sebelum Dibuang atau Dipilah

DLH Tangsel Beberkan Manfaat Memisahkan Jenis Sampah Sebelum Dibuang atau Dipilah

Rasta Yudha Pratama. (IST)

TANGSEL – Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan (Tangsel) membeberkan tentang manfaat memisahkan jenis sampah sebelum dibuang atau dipilah.

Kepala Bidang Pengolahan Sampah DLH Kota Tangsel, Rasta Yudha Pratama mengatakan, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat yang merupakan suatu buangan atau sisa dari satu hal yang dianggap sudah tidak layak lagi untuk digunakan.

“Dalam kehidupan sehari-hari yang kita hasilkan di rumah atau di lingkungan kita adalah merupakan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga,” ucap Yudha di kantornya, Jumat (10/3/2023).

Sampah Rumah Tangga, kata dia, adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga. Dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga adalah sampah rumah tangga yang berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, atau fasilitas lainnya

“Pada dasarnya, jenis sampah tersebut dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu sampah organik dan sampah non-organik. Perbedaan yang paling mendasar dari kedua jenis sampah ini adalah waktu yang dibutuhkan untuk terurai. Sampah organik merupakan jenis buangan yang bisa dan relatif cepat mengalami penguraian. Sebaliknya, sampah non-organik sulit untuk diurai dan membutuhkan waktu yang cenderung lama. Nah, kedua jenis sampah inilah yang sebenarnya disarankan untuk dipisahkan,” papar Yudha.

Dilanjutkannya, sampah organik bisa terurai meski dibuang begitu saja dan akan hilang dengan sendirinya. Beberapa contoh sampah yang masuk dalam kategori sampah organik di antaranya adalah sisa makanan, kulit buah, sisa masakan dari dapur, dan daun-daunan.

“Tetapi bila dibiarkan begitu saja dapat menimbulkan bau tidak sedap dan menyebabkan penyakit karena mejadi sarang kuman dan bakteri serta mengundang lalat dan tikus. Biasanya jenis sampah ini juga bisa diolah kembali menjadi pakan ternak, pakan maggot BSF, biogas, dan pupuk,” ungkapnya.

Sebaliknya, sampah non-organik biasanya akan sulit terurai. Yang termasuk dalam daftar sampah jenis ini adalah botol minuman, plastik, dan kaleng. Sampah ini tidak akan hancur dalam waktu yang lama meski dibakar sekalipun. Bila dibiarkan begitu saja kadungan kimia yang terdapat di sampah non organik dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan air tanah. Namun, sampah non-organik ternyata masih memiliki nilai ekonomis dan bisa dimanfaatkan menjadi sesuatu yang lebih terpakai.

“Dengan memisahkan sampah organik dan non-organik bisa memudahkan pemilihan dan penggunaan kembali jenis sampah sesuai dengan kegunaannya. Selain itu, memisahkan pembuangan kedua jenis sampah ini nyatanya bisa membantu mencegah terjadinya penumpukan sampah, sumber penyakit dan pencemaran lingkungan,” pungkas Yudha. (Adv)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini