Beranda Peristiwa Ditolak Rujuk Istri, Pria di Serang Nekat Gantung Diri

Ditolak Rujuk Istri, Pria di Serang Nekat Gantung Diri

Jenazah Agus saat disemayamkan di rumah duka

SERANG – Agus (38) nekat mengakhiri hidup. Musababnya, diduga frustasi lantaran istri tak mau diajak rujuk. Ia nekad menghabisi nyawanya sendiri dengan cara gantung diri di rumah orang tuanya di Kampung Ciruas, Desa Ranjeng, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang.

Jasad korban ditemukan ibundanya dalam kondisi menggantung dengan leher terjerat tali tambang yang diikatkan pada kayu plafon di ruang dapur, Sabtu (30/11/2019).

“Jasad korban pertama kali ditemukan oleh ibundanya saat bangun tidur dan akan ke ruang dapur sekira jam 07.00 WIb. Warga yang mendengar teriakan berdatangan untuk memberikan pertolongan. Saat petugas kami datang, jasad korban sudah diturunkan,” Kapolsek Ciruas Kompol Sukirno.

Dikatakan Kapolsek, di sekitar jasad korban juga ditemukan dua botol cairan racun serangga, satu diantaranya sudah terbuka serta dua bungkus obat sesak napas yang sudah tidak ada isinya. Diduga korban sebelum gantung diri terlebih dahulu minum cairan racun serangga dan 8 tablet obat sesak napas.

“Diperkirakan sebelum gantung diri, korban terlebih dahulu meminum sebotol cairan serangga dan menelan 8 butir tablet obat sesak nafas. Barang-barang tersebut ditemukan dibawah jasad korban sudah diturunkan dan dibaringkan,” terangnya.

Berdasarkan keterangan pihak keluarga, kata Kapolsek, sejak bercerai dengan istrinya korban mengaku kerap pusing memikirkan 4 orang anaknya yang tinggal bersama mantan istrinya. Korban beberapa kali mengutarakan rujuk namun tidak mendapat jawaban positif dari mantan istrinya.

“Untuk menenangkan pikirannya, korban jarang ada di rumahnya di Komplek Bumi Ciruas Permai dan sering bepergian bahkan sempat pergi ke Lampung. Pada Jumat (29/11/2019) sore, korban pulang tapi ke rumah orangtuanya dan pagi harinya ditemukan gantung diri,” katanya.

Kapolsek mengatakan dugaan kuat korban memang meninggal dunia karena gantung diri, namun untuk memastikannya, pihaknya membawa jasad korban ke RSUD Dradjat Prawiranegara untuk dilakukan pemeriksaan oleh tim dokter.

Namun pihak keluarga tidak mengizinkan jasad korban dibawa ke rumah sakit dengan alasan kematian Agus merupakan musibah yang memang harus diterima.

“Kami mengikuti keberatan dari pihak keluarga korban. Setelah memberikan pernyataan tertulis diketahui oleh kepala desa setempat, jasad almarhum kami serahkan untuk segera dimakamkan,” tandasnya.

(You/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini