SERANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten mencatat 78 ribu warga mengalami infeksi paru-paru atau pneumonia sepanjang 2025. Angka ini baru mencapai 68 persen dari target temuan kasus sebesar 116 ribu.
Kepala Dinkes Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti, menjelaskan banyak warga menderita penyakit paru seperti pneumonia, bronkopneumonia, dan TBC yang ditandai batuk berkepanjangan selama dua hingga empat minggu.
Android BantenNews.co.id
Download di Playstore. Baca berita tanpa iklan, lebih cepat dan nyaman lewat aplikasi Android.
“Kalau batuk tidak sembuh dua sampai empat minggu, bisa jadi pneumonia atau TBC. Indonesia saat ini berada di urutan kedua dunia untuk kasus TBC, termasuk Banten,” ujar Ati di Pendopo Gubernur Banten, Rabu (23/10/2025).
Ati menyebut, pneumonia ditemukan di seluruh kabupaten dan kota di Banten. Kota Tangerang mencatat penemuan kasus tertinggi karena aktif melakukan pencarian pasien.
“Tingginya kasus di Tangerang bukan berarti buruk, tapi karena mereka aktif mencari kasus agar bisa cepat diobati dan menekan angka kematian,” jelasnya.
Ia menambahkan, pneumonia bisa disebabkan bakteri atau virus, dan gejalanya mirip infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), terutama saat cuaca berubah.
Pemerintah menjalankan program vaksinasi pneumonia untuk anak usia 2–4 bulan guna mencegah infeksi berat sejak dini. Dinkes Banten juga terus menggelar pencarian kasus aktif di puskesmas dan klinik.
“Kami minta semua puskesmas dan klinik segera memeriksa warga yang batuk berkepanjangan agar bisa cepat ditangani,” kata Ati.
Penulis : Audindra Kusuma
Editor : Tb Moch. Ibnu Rushd
