SERANG – Dinas Kesehatan Provinsi Banten mensosialisasikan pentingnya pemberian obat tablet tambah darah bagi siswi sekolah di Kecamatan Taktakan, Kota Serang. Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai bentuk preventif menurunkan resiko stunting di Provinsi Banten.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti menuturkan, manusia memiliki masa pertumbuhan yang sangat penting pada usia anak-anak. Kurangnya gizi baik dari segi kualitas maupun jumlah, serta rendahnya asupan zat besi merupakan faktor penentu dari timbulnya stunting pada anak-anak.
Oleh karena itu, kata Ati, Dinas Kesehatan merasa perlu mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama para guru dan anak-anak sekolah, untuk bersama-sama memahami pentingnya minum obat tablet tambah darah bagi anak-anak.
“Obat tablet tambah darah merupakan solusi yang efektif dalam mencegah stunting. Obat ini mengandung zat besi dan zat-zat lain yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak,” kata Ati saat membuka acara Sosialisasi dan Perencanaan Terintegrasi Minum TTD di Kabupaten/Kota dalam Rangka Intervensi Gizi Spesifik (Pencegahan Stunting) di Kantor KUA Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Senin (24/7).
Zat besi, kata Ati, memainkan peran krusial dalam pembentukan sel darah merah yang penting dalam mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Dengan menjaga kadar zat besi dalam tubuh anak-anak dapat mencegah terjadinya anemia dan stunting.
“Saya mengajak kita semua untuk meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab dalam program pemberian obat tablet tambah darah bagi anak-anak sekolah,” katanya.
Para guru memiliki peran yang sangat penting dalam mengingatkan dan mengedukasi anak-anak tentang pentingnya minum obat tersebut secara teratur. Ati mengajak agar semua elemen masyarakat memberikan edukasi kepada anak-anak bahwa hidup sehat dan tumbuh kembang yang optimal sangat penting untuk masa depan mereka.
“Selain itu, para orang tua juga memiliki peran yang besar dalam menjamin ketersediaan obat tablet tambah darah bagi anak-anak mereka. Membeli dan memberikan obat-obatan ini secara teratur adalah salah satu bentuk kepedulian kita terhadap kesehatan anak-anak kita,” ucapnya.
Terakhir, ia berpesan kepada peserta sosialisasi, jangan pernah meremehkan efek dari minum obat tablet tambah darah. Walaupun ukurannya kecil, obat ini memiliki manfaat besar bagi tubuh. “Jadilah anak-anak yang cerdas dan kuat,” pesannya.
Sementara itu, pemateri dalam Sosialisasi Ahmad Hasanudin mengatakan, acara sosialisasi pencanangan terintergrasi dengan minum obat tablet tambah darah sangat penting dilaksanakan di Kecamatan Taktakan.
“Memang ini program bareng-bareng, Kemenag ada, Dindik ada, dari Provinsi ada, Kota Serang juga ada, ini gotong royong supaya mau minum obat tablet tambah darah di sekolah setiap Minggu,” katanya.
Hasanuddin mengatakan, Dinkes Provinsi Banten baik Dinkes Kota Serang menyediakan tablet tambah darah bagi siswa sekolah untuk diminum setiap Minggu.
“Obat dikasih gratis tapi jangan sampai dibuang, mangkanya diedukasi karena dengan ini anak-anak sekolah remaja putri tidak kekurangan zat besi atau tidak terkena anemia,” katanya.
Ia menuturkan, target nasional stunting di Indonesia harus turun di tahun 2024 menjadi 14 persen, tahun 2023 menjadi 17 persen. Sosialisasi tersebut sangat penting karena presiden menginstruksikan setiap Daerah untuk menurunkan angka stunting.
“Kita sampaikan kepada masyarakat dan pemerintah yang berkaitan dengan itu. Ketika dia jadi ibu jadi sehat dan melahirkan juga sehat dan tentunya tidak stunting,” katanya. (Adv)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
