Beranda Kesehatan Dinkes Banten Catat Ada 4 Kasus Omicron di Awal 2022

Dinkes Banten Catat Ada 4 Kasus Omicron di Awal 2022

Ati Pramudji Hastuti. (Iyus/bantennews)

SERANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten mencatat selama periode awal Januari 2022 hingga saat ini terdapat empat kasus Covid-19 varian Omicron. Empat kasus yang ditemukan berada di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel).

Kepala Dinkes Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti mengatakan dalam perkembangannya kasus Covid-19 di Banten pada 2021 lalu mengalami penurunan. Namun, pada awal Januari hingga saat ini terdapat peningkatan kasus, khsusnya di wilayah Tangerang Raya.

“Dan juga ditemukan kasus Covid-19 varian baru Omicron di wilayah Tangsel. Ada empat kasus, yaitu di wilayah BSD dua orang, Ciputat satu orang dan Pondok Cabe Ilir satu orang,” kata Ati, Rabu (12/1/2022).

Ati menjelaskan, secara umum varian Omicron belum memberikan dampak keganasan. Hal itu lantaran, dari empat kasus yang ditemukan di Banten semuanya menunjukkan gejala ringan.

Namun demikian, lanjut Ati, efek penyebaran Omicron sangat luar biasa cepat. Oleh karena itu, pihaknya meminta masyarakat mengantisipasi melalui pengetatan disiplin protokol kesehatan (prokes).

“Karena dikhawatirkan kalau (varian ini) dibiarkan maka akan timbul lonjakan kasus ketiga (Covid-19). Dan kita tentunya berharap lonjakan ini tidak terjadi seperti lonjakan kasus kedua pada pertengahan tahun 2021 lalu,” jelas Ati.

Akibat lain yang ditimbulkan jika varian Omicron meluas, kata Ati, hal itu akan berdampak luas di berbagai sektor, terutama kesehatan, pendidikan dan yang paling utama sektor ekonomi.

“Oleh karenanya pada kesempatan ini saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Banten atas nama Pemprov Banten mengajak masyarakat tetap bahkan memperketat protokol kesehatan melalui 5M. Dan harus dilakukan dimanapun kapanpun pada siapapun, agar kita terus waspada terhadap terjangkitnya Covid-19,” ucapnya.

Menurut Ati, upaya lain yang dilakukan pemerintah dalam meminimalisir penyebaran Covid-19 adalah melalui kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga level RT/RW. Serta meningkatkan kegiatan tracing, tracking dan treatment (3T).

“Kita juga melakuakn upaya melalui pencegahan dari sisi vaksinasi. Karena vaksinasi dapat memberikan kekebalan imunitas atau kekebalan tubuh secara buatan.  Dengan imunisasi dapat mencegah meminimalisir angka kesakitan dan kematian akibat Covid-19,” tandasnya. (Mir/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini