Beranda Peristiwa Dinilai Hamburkan Duit Rakyat untuk ‘Jalan-jalan’, Mahasiswa Demo Pemkab Pandeglang

Dinilai Hamburkan Duit Rakyat untuk ‘Jalan-jalan’, Mahasiswa Demo Pemkab Pandeglang

Sejumlah mahasiswa dari tiga kelompok yakni GMNI, HMI dan LMND Kabupaten Pandeglang melakukan unjuk rasa di depan Kantor Sekretariat Daerah dan Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang

PANDEGLANG – Sejumlah mahasiswa dari tiga kelompok yakni GMNI, HMI dan LMND Kabupaten Pandeglang melakukan unjuk rasa di depan Kantor Sekretariat Daerah dan Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang.

Unjuk rasa tersebut sebagai protes atas besarnya anggaran Perjalanan Dinas (Perdin) Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terutama Dinas Kesehatan Pandeglang.

Meski diguyur hujan, para mahasiswa ini tidak berhenti melakukan orasi mereka dengan menutut agar anggaran perjalanan dinas tersebut segera dikaji ulang dan dipangkas. Pasalnya, anggaran perjalanan dinas tersebut tidak sebanding dengan kondisi pandemi saat ini.

Ketua GMNI Kabupaten Pandeglang, Tubagus Muhamad Afandi mengatakan dalam orasinya bahwa kinerja Dinas Kesehatan Pandeglang tidak sesuai dengan besarnya anggaran perjalanan dinas. Bahkan dirinya menilai bahwa kinerja Dinkes saat ini tidak maksimal dan hanya menghamburkan anggaran saja.

“Kinerja Dinkes nol besar, tak sesuai anggaran perjalanan dinasnya. Maka dari itu ini tak bisa dibiarkan, harus segera di refocusing kembali anggaran tersebut,” tegasnya, Senin (8/3/2021).

Senda dengan Ketua GMNI, Ketua HMI Pandeglang, Hadi Setiawan menduga anggaran perjalanan dinas di Dinkes hanya akal-akalan untuk meraup keuntungan dan merampok uang rakyat.

“Harusnya uang itu difokuskan untuk penanganan dan pecegahan Covid-19, pemulihan perekonomian, bukan malah dihambur-hamburkan untuk perjalanan dinas. Segera refocusing anggarannya,” teriaknya.

Terpisah, Sekretaris Dinkes Pandeglang, Eniyati membeberkan, Perdin sebesar Rp26 miliar itu bukan pejalanan dinas saja. Namun anggaran itu untuk kegiatan masyarakat di 36 Puskesmas dan diratusan kegiatan lain.

“Itu 36 Puskesmas menganggarkan Perdin untuk kegiatan ke masyarakat ya, sekali menurunkan resfreshing kader sebayak 350 kader kali 36 Puskesmas dan kali 100 ribu, udah berapa tuh hitung. Perjalanan ke posyandu sebanyak 877 posyandu kali 12 bulan dan kali 100 ribu, hitung berapa tuh,” ucapnya seakan membantah tudingan mahasiswa.

Dirinya menilai, para mahasiswa yang melakukan unjuk rasa di depan Kantor Dinas Kesehatan tidak tahu peruntukan anggarannya. Oleh karena itu, pihaknya tidak terlalu merespon pengunjuk rasa.

“Artinya, mereka tidak tahu. Kiranya Rp26 miliar itu, kita kali jalan-jalan ke Jogja, ya kaga. Semuanya itu perjalanan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat ya. Makanya kita gak begitu respon, mereka mah gak tahu ini, mereka gak tahu,” ucapnya.

Dia juga menilai tudingan para mahasiswa itu tak benar karena perjalanan dinas Rp26 miliar itu bukan untuk refreshing. Namun untuk menyetuh memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Ya tidak benar, mereka hanya melihat kasarnya saja. Seolah-olah dia itu anggapanya Rp26 miliar itu untuk pergi keluar kota, untuk refreshing. Tanggapan dia (Mahasiswa) seperti itu, padahal tidak ada satupun kegiatan untuk refreshing, semuanya untuk menyenguh memberikan pelayanan masyarakat,” tutupnya.

(Med/Red)

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini