
CILEGON – PT Tereos FKS Indonesia menggelar vaksinasi massal terhadap pegawai perusahaan, vendor hingga masyarakat di sekitar pabrik pada Rabu (18/8/2021).
Factory Manager PT Tereos FKS Indonesia, Olivier Le Clef mengatakan vaksinasi massal tersebut guna mendukung bangkitnya ekonomi nasional dengan percepatan vaksinasi untuk herd immunity.
“Kami percaya pemulihan ekonomi akan bergantung pada upaya pemerintah untuk mempercepat vaksinasi. Oleh karena itu kami mendukung penuh program vaksinasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Cilegon ini,” ujarnya.
Didampingi Deputy Factory Manager PT Tereos FKS Indonesia, Yoke Novitasari, Olivier menerangkan sedikitnya 600 orang yang menjalani vaksinasi yang dipusatkan dalam areal kawasan pabrik olahan jagung tersebut.
“Kota Cilegon harus mencapai herd immunity dalam beberapa bulan ke depan. Kami akan meminta semua karyawan dan orang-orang yang bekerja mendukung operasi kami untuk menerima vaksinasi penuh pada bulan September dan menciptakan kekebalan kelompok di ruang kerja kami,” katanya.
Sementara AVP HSE & Gov. Relation Manager PT Tereos FKS Indonesia, Prio Utomo menambahkan sebagai bukti kepedulian terhadap penanggulangan Covid-19, perusahaan bahkan telah mendonasikan 10 unit oxygen concentrator untuk RSUD Cilegon dan RSKM.
“Sengaja kami bantu oxygen concentrator, karena kami ketahui saat itu sedang terjadi kelangkaan. Alhamdulillah itu dapat bermanfaat bagi orang banyak. Prinsipnya, ingin melihat Covid terkendali di Cilegon dan Indonesia,” katanya.
Sementara Plt Kepala Dinkes Cilegon, Dana Sujaksani mengungkap bahwa permohonan bantuan vaksinasi di kalangan industri kepada pemerintah daerah sejauh ini masih tergolong minim. Tak pelak, hal itu juga turut memicu masih rendahnya prosentase partisipasi vaksin yang hingga saat ini masih di kisaran 24 persen.
“Baru sekitar 10 perusahaan saja ya yang meminta bantuan ke kita, padahal di awal zoom meeting telah kami sampaikan bagi perusahaan yang butuh vaksin bisa ajukan permohonan kepada kami. Karena kami kan butuh capaian (vaksinasi) dan perusahaan juga butuh kesehatan, jadi sebenarnya mutualisme,” katanya.
Dijelaskan Dana, hingga September yang akan datang jadwal vaksinasi massal dipastikan padat. Pihaknya akan menyasar kalangan industri, pelajar, pondok pesantren, pelaku ekonomi hingga pasar tradisional. (dev/red)