SERANG – Beberapa mahasiswa Untirta dari UKM Mapalaut diduga melakukan penganiayaan pembacokan kepada mahasiswa lainnya bernama Oki. Permasalahan ditengarai bermula karena cekcok akibat suara speaker yang terlalu keras, Jumat (1/3/2024)
Kejadian tersebut terjadi di Kampus Pakupatan Untirta pada Jumat dini hari. Salah satu teman korban bernama Farhan mengatakan kejadian bermula saat ada acara pelantikan Presma Untirta yang dihadiri korban. Tak jauh dari lokasi itu UKM Mapalaut juga sedang melaksanakan Rapat Kerja.
Saat acara pelantikan, UKM Mapalaut melakukan protes karena speaker yang dipakai pelantikan mengganggu mereka. Korban katanya sempat mengecilkan suara speaker dan mengubah arahnya tapi karena tetap tidak terima beberapa orang mencari korban dan ditarik.
“Akhirnya dua orang (Oki dan temannya) ditarik tapi belum sampe ke tempat yang mau ditarik kali ya, pas di jalan tiba-tiba terjadilah kerusuhan,” ujarnya.
Oki kemudian dipukul sampai jatuh, lalu dirinya dihantam di bagian kepala dirinya baru sadar kepalanya berdarah karena sabetan senjata tajam.
“Dia (Oki) ngiranya benda tumpul, tapi pas di-crosscheck itu benda tajam kenapa karena di kepala itu ada 3 luka, di tangan juga ada luka dan lukanya itu bekas benda tajam dibacok lah istilahnya. Bukan karena jatuh,” imbuhnya.
Temannya juga menduga ada motif dendam kepada korban karena Oki merupakan orang yang terang-terangan berbicara di sosial media pada 2021 saat temannya meninggal ketika mengikuti kaderisasi Mapalaut.
“Yang anak Mapalaut itu jadi korban kan dulu sempet rame dan dia (Oki) yang paling frontal sampai diliput beberapa media nasional,” pungkasnya.
Sampai berita ini naik, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Untirta, Agus Sjafari belum membalas pesan yang dikirimkan BantenNews.co.id terkait sikap kampus mengenai masalah ini. Kami menghubungi yang bersangkutan melalui pesan whatsapp dan juga panggilan telepon.
(Dra/Red)