Beranda Hukum Diduga Dicabuli, Santriwati di Kota Serang Lapor Polisi

Diduga Dicabuli, Santriwati di Kota Serang Lapor Polisi

Ilustrasi - foto istimewa google.com

 

SERANG – Lembaga pendidikan pesantren kembali tercoreng oleh ulah oknum yang tak bertanggung jawab. Bunga (15), bukan nama sebenarnya, santriwati salah satu pondok pesantren di Kota Serang diduga mengalami pencabulan pada Kamis tanggal 04 April 2019 sekira pukul 03.15 WIB.

Saat peristiwa terjadi Bunga tengah terlelap tidur di kamar asrama santriwati, setelah lelah mengaji.  Seperti biasa, sebelum tidur Bunga mencoba mengunci jendela kamar. Namun slot jendela rusak dan posisi jendela tidak bisa terkunci. Posisi Bunga saat itu tidur di dekat jendela.

Namun sekitar pukul 03.15 WIB korban merasa ada sesuatu yang meraba-raba bagian tubuhnya. Saat membuka mata, Bunga terkaget-kaget melihat ada tangan dari balik jendela yang masuk dan memegang bagian alat kelamin korban dari bagian luar pakaian.

Dalam suasana terguncang, Bunga kemudian bangun. Tangan tersebut langsung menarik pegangan dan keluar dari jendela. Bunga langsung membangunkan temannya. Saat itu Bunga tidak sempat melihat wajah pemilik tangan yang meraba-raba bagian tubuhnya.

“Anak saya langsung membangunkan temannya dan bilang kalau ada seseorang yang memasukan tangannya dari jendela,” kata G, orangtua korban, Selasa (9/4/2019).

Pagi harinya, korban melaporkan kejadian ini kepada Majelis Pembina pesantren dan kepada orangtua korban. Orangtua korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satuan Reserse Kriminal Polres Serang Kota.

“Hasil visum dari pihak rumah sakit (Rumah Sakit Dr. Drajat Prawiranegara Serang) keluar hari ini dan saya akan langsung serahkan kepada pihak penyidik,” kata G.

Dikonfirmasi akan hal ini, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Serang AKP Ivan Adhitira membenarkan laporan tersebut. “Benar kami sudah terima laporan tersebut, dan saat ini telah ditangani oleh penyidik,” kata Ivan kepada wartawan.

Terpisah, KH Mahmudi, pengasuh ponpes korban yang juga Ketua MUI Kota Serang membenarkan ada informasi tersebut. Pihaknya mengaku sudah mengumpulkan santri dan pembimbing serta ustadzah. “Kami sudah kumpulkan dan kami minta keterangan dari pihak kami. Sampai saat ini belum menemui titik terang. Kami prinsipnya mendukung wali santri untuk mengungkap siapa pelakunya,” kata Mahmudi.

Di samping itu, pihaknya juga telah menyediakan advokat jika wali santri membutuhkan bantuan hukum. “Kami mendukung pihak wali santri, supaya tidak terjadi salah sapaham. Karena musibah ini bukan saja menimpa wali santri dan santri kami, tapi menimpa kami juga,” ujar Mahmudi. (You/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini