LEBAK – Diduga telah mencemari Sungai Ciujung dan mengakibatkan ribuan ikan mati serta air sungai menjadi hitam dan bau, puluhan warga menggelar aksi unjuk rasa di depan PT Tiger Chamonis Indonesia (TCI) yang berada di Desa Cileles, Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak, Banten, Sabtu (7/9/2024).
Dalam aksi unjuk rasa tersebut, warga sempat ricuh dengan merusak beberapa fasilitas pabrik yang diduga penyebab limbah yang mencemari Sungai Ciujung.
Rodiah, salah seorang massa aksi mengatakan, warga di sekitar bantaran sungai Ciujung merasa marah karena sudah beberapa Minggu ini aliran Sungai kotor dan bau bahkan ikan-ikan mati.
“Bukan hanya itu saja, anak-anak warga sekitar pun tidak bisa lagi bermain dan berenang di sungai, bahkan air sungai sudah tidak bisa lagi dipergunakan oleh warga karena terkontaminasi oleh limbah,” kata Rodiah kepada awak media.
Ia mengungkapkan, warga menuntut agar PT TCI untuk segera bertanggungjawab atas pencemaran yang menyebabkan air Sungai Ciujung menjadi tercemar.
“Pencemaran ini tidak hanya mencemari Sungai, tapi juga telah merusak ekosistem yang ada didalam sungai. Tidak hanya itu, warga sekitar pun berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari masyarakat yang bergantung pada air Sungai Ciujung untuk kebutuhan rumah tangga,” ujarnya.
Ia berharap, pihak PT TCI segera memberikan solusi, termasuk bantuan air bersih untuk warga yang terdampak, serta menghentikan pencemaran lebih lanjut.
“Mereka juga meminta pemerintah setempat dan dinas terkait untuk segera turun tangan menangani masalah ini.
Sementara itu, Edy Adityo, Humas PT TCI, mengatakan, bahwa dugaan pencemaran tersebut masih dalam tahap kajian oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lebak.
“Lokasi pabrik kami sebenarnya berjarak 3 kilometer dari sungai, dan belum ada kepastian bahwa limbah pabrik kami yang menyebabkan pencemaran, di Sungai Ciujung” ucap Edy kepada awak media. (San/Red)
 yang berada di Desa Cileles, Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak, Banten, Sabtu (7/9/2024).){kind=link}