PANDEGLANG – Dua keluarga atas nama Anta Purbara dan Armin di Kampung Tegal Jambu, Desa Pagelaran, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang terpaksa harus membongkar rumah miliknya karena diusir oleh pemilik lahan.
Dua keluarga ini diduga beda pilihan Calon Legislatif (Caleg) pada Pemilu kemarin sehingga diusir pemilik lahan.
Berdasarkan informasi, pemilik lahan meminta pada kedua keluarga ini untuk mencoblos Caleg DPRD Pandeglang dari PKS berinisial DS, namun keduanya menolak permintaan dari pemilik lahan karena sudah mempunyai pilihan masing-masing. Alhasil, keduanya diusir dan diminta membongkar rumah miliknya.
Menanggapi hal itu, Anta Purbara mengatakan bahwa kejadian itu sudah diselesaikan melalui jalur musyawarah antara pemilik lahan, kepala desa dan beberapa pihak terkait.
Menurutnya, kejadian tersebut hanya mist komunikasi karena memang sebelum Pileg dia sudah mempunyai rencana untuk pindah namun belum menemukan lahan yang cocok untuk ditempati.
“Kemungkinan itu reflek suami karena yang tahu itu istri kemungkinan itu hanya mist komunikasi aja, apa bila ada apa-apa saya minta maaf pada pihak yang bersangkutan ataupun membawa-bawa nama politik saya minta maaf. Saya sudah punya rencana mau pindah 2 tahun lalu cuman belum ada lahan untuk dibeli,” kata Anta, Minggu (18/2/2024).
Terpisah, Marnah istri Armin mengaku hal yang sama dengan Anta. Dia mengaku sudah mempunyai rencana untuk pindah ke rumah saudaranya yang baru dibangun namun belum mempunyai dana untuk mengadakan selamatan rumah tersebut.
“Saya sudah punya rencana juga mau pindah ke rumah adik saya cuman memang belum sempat di keramik lantainya, ditambah juga belum ada uang buat sedekah (selamatan) jadi terpaksa ditunda. Nah kemarin kebetulan sudah ada uang saya langsung pindah ke rumah adik saya, ga ada kaitannya dengan Pileg,” tutupnya.
(Med/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
