Beranda Ramadan Dentuman Meriam di Masjid Al-Araaf Rangkasbitung Tanda Buka Puasa

Dentuman Meriam di Masjid Al-Araaf Rangkasbitung Tanda Buka Puasa

Salah seorang pengurus Masjid Al Araaf Rangkasbitung saat akan membunyikan meriam pertanda buka puasa

LEBAK – Tradisi membunyikan meriam sebagai tanda pengingat waktu berbuka puasa di Masjid Agung Al-Araaf hingga kini masih tetap bertahan. Tradisi tersebut sudah berlangsung sejak puluhan tahun silam. Sehingga, setiap bulan Ramadan warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak cukup familiar dengan suara dentuman meriam tersebut.

Ketua DKM Masjid Agung, Al-Araaf Rangkasbitung, Eri Rahmat mengatakan, tradisi meriam ini dilakukan sejak tahun 1970-an dan sudah menjadi tradisi rutin setiap bulan suci Ramadan.

“Meriam yang saat ini digunakan merupakan meriam buatan atau meriam tiruan yang terbuat dari tiang listrik,” kata Eri, Rabu (5/4/2023).

Ia menjelaskan, tidak hanya pada saat waktu berbuka puasa, suara meriam juga terdengar ketika waktu Imsak.

“Keberadaan meriam itu pun menjadi daya tarik bagi masyarakat, khususnya yang hendak melaksanakan buka puasa dan dilanjutkan salat Maghrib berjemaah dan tarawih di Masjid Agung,” ucapnya.

Ia menambahkan, jika suara meriam tersebut tergantung akan arah angin, jika dalam kondisi bagus bisa terdengar sampai radius 5-7 kilometer. Tradisi meriam ini akan terus dilestarikan untuk warga Rangkasbitung dan juga di Masjid Agung Al-Araaf.

“Insyaallah tradisi meriam ini akan terus kami jaga dan tetap kami lestarikan,” ujarnya.

Sementara itu, Tedi warga Cibadak mengatakan, bahwa dirinya bersama teman-temannya sengaja datang ke Masjid Agung Al-Araaf hanya untuk mendengarkan suara meriam tersebut.

“Saat meriam berbunyi, saya dan teman-teman pun langsung berbuka puasa,” ucapnya. (San/Red)

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini