Microsoft berencaba melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 6.000 karyawan demi investasi artificial intelligence (AI).
Nahasnya, lebih dari 40% dari sekitar 2.000 posisi yang dipangkas berasal dari bidang insinyur perangkat lunak, yang merupakan “jantung” perusahaan.
Adapun perusahaan teknologi terbesar di dunia tersebut juga telah menggantikan sumber daya manusia dengan AI untuk menulis atau menganalisis kode.
CEO Satya Nadella mengatakan pada beberapa proyek, hingga 30% dari kode yang ditulis dikerjakan oleh AI, bukan manusia.
PHK ini dilakukan sebab investasi AI yang tengah mereka lakukan memakan biaya yang sangat besar, yakni hingga US$80 miliar. Dalam beberapa minggu terakhir, para eksekutif Microsoft telah berjanji untuk membatasi pengeluaran di tengah investasi besar dalam pembangunan pusat data.
Selain software engineer, manajemen produk dan manajemen program teknis juga terkena dampak besar, yakni mengalami 600 pengurangan atau sekitar 30%. PHK ini juga menargetkan beberapa manajer dan pekerja yang ditugaskan untuk proyek-proyek AI, melansir dari Bloomberg.
Tim Redaksi
 terhadap 6.000 karyawan demi investasi artificial intelligence (AI).Nahasnya, lebih dari 40% dari sekitar 2.000 posisi yang dipangkas berasal dari bidang insinyur perangkat lunak, yang merupakan “jantung” perusahaan.){kind=link}