Beranda Bisnis Daun Kering Talas Beneng Pandeglang Bisa Jadi Pengganti Tembakau Tanpa Nikotin

Daun Kering Talas Beneng Pandeglang Bisa Jadi Pengganti Tembakau Tanpa Nikotin

Rokok yang terbuat dari daun kering Talas Beneng Pandeglang

PANDEGLANG – Karantina Pertanian Cilegon gandeng Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang dan Asosiasi Pelaku Usaha Tanas Beneng (Asputaben) menargetkan ekspor talas beneng.

Menurut Ardi Maulana, Ketua Asputaben potensi ekspor talas beneng masih terbuka luas. Permintaan pasar dari Australia, Malaysia dan New Zeland untuk ekspor daun kering talas beneng mencapai 340 ton per bulan, namun petani Pandeglang baru bisa menyediakan 18 ton per bulannya.

Tidak hanya daun keringnya yang banyak diminati sebagai pengganti tembakau tanpa nikotin. Bagian umbinya pun banyak diminati negara lain. Umbi basah talas beneng memiliki potensi permintaan ekspor dari Belanda dan Korea Selatan sebanyak 385 ton per bulan. Sementara umbi keringnya diminati India dan Turkey yang siap menampung 100 ton per bulannya.

Potensi ekspor talas beneng sangat menjanjikan untuk segera direalisasikan, oleh karena itu Karantina Pertanian Cilegon mengajak Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang untuk membantu meningkatkan produktivitas talas beneng asal Pandeglang agar dapat memenuhi syarat kuota ekspor langsung dari Banten.

“Syarat ekspor dari Banten minimal ada lima kontainer per bulannya dengan volume 8 ton per kontainer, artinya harus tersedia minimal 40 ton per bulan. Tentu hal ini bukanlah perkara sulit jika para pemangku kebijakan dapat saling bersinergi bersama para petani untuk mewujudkannya,” ujar Arum Kusnila Dewi, Kepala Karantina Cilegon melalui keterangan tertulis, Kamis (15/10/2020 2020).

Karena jumlah yang belum mencukupi, menurut Arum sementara ini daun kering talas beneng di ekspor melalui Surabaya. Ia berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang dapat segera menambah luas lahan sebanyak 121 ha untuk bisa memenuhi kuota ekspor.

“Jika ini terwujud maka dalam kurun waktu 4 tahun ke depan, Propinsi Banten dapat memenuhi target program strategis Kementerian Pertanian yaitu Gerakan Peningkatan Tiga Kali Lipat Ekspor Produk Pertanian,” papar Arum.

“Karantina Pertanian Cilegon akan membantu untuk pembukaan pintu ekspor langsung dari Cilegon. Kami akan memberikan bimbingan teknis terkait Sanitary Phyto Sanitary serta persiapan di lapangan untuk memenuhi standar persyaratan ekspor,” ucap Arum.

Secara terpisah, Kepala Badan Karantina, Ali Jamil menegaskan kebijakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang fokus meningkatkan produksi dan sekaligus ekspor.

Kementan berkomitmen memberikan dukungan penuh kepada pemerintah daerah dan petani yang menyukseskan program strategis Kementan, ada program Propaktani (Program Pengembangan Korporasi Tanaman Pangan), dukungan fasilitas kredit usaha rakyat (KUR), bantuan benih unggul, alat mesin pertanian modern, dan jaminan pasar dengan menyediakan off taker.

(Man/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini