
SERANG – Upaya mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kelurahan Nyapah, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, untuk beralih ke platform digital masih menghadapi tantangan besar. Kultur masyarakat yang masih kental dengan kearifan zaman dulu dinilai menjadi salah satu kendala utama yang dihadapi.
“Kalau di Nyapah itu memang kultur masyarakatnya masih desa banget. Saat ditawari untuk masuk ke dunia digital, jawabannya rata-rata belum siap,” ujar Antoni, Sekretaris Kelurahan Nyapah, kepada BantenNews.co.id, Selasa, (8/7/2025).
Menurut Antoni, kebutuhan masyarakat saat ini masih terbatas pada dokumen administratif sederhana seperti, Nomor Induk Berusaha (NIB), Hak Paten Produk dan lain-lain. Sedangkan, kata Antoni, masyarakat masih berkelid pada pembuatan Surat Keterangan Usaha (SKU).
Padahal, lanjut Antoni, tantangan zaman mengharuskan pelaku usaha untuk memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) hingga hak paten atas produknya.
“SKU itu hanya berlaku di level kelurahan. Sekarang untuk mengembangkan usaha, apalagi skala besar, pelaku usaha harus punya NIB, bahkan hak paten. Di sini rata-rata belum punya,” ungkapnya.
Untuk itu, pihak kelurahan menggandeng mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) dari Universitas Primagraha kelompok 12, guna membantu edukasi digitalisasi dan legalisasi usaha masyarakat lewat kegiatan edukasi yang dilakukan oleh mahasiswa.
Harapannya, UMKM di Nyapah bisa mulai merambah ke pasar digital seperti Shopee atau platform e-commerce lainnya.
“Sedikit-sedikit kami dorong. Minimal mulai dari desain produk dulu. Nanti lama-lama masyarakat juga paham, bahwa masuk ke digital bisa meningkatkan penjualan,” katanya.
Tak hanya dari sisi pemasaran, Antoni juga menekankan pentingnya inovasi produk. Ia mencontohkan produk camilan seperti keripik yang bisa dikembangkan dalam berbagai varian rasa agar lebih kompetitif di pasar.
“Jangan cuma kripik asin terus. Bisa ditambah rasa balado, keju, atau lainnya. Supaya daya saing meningkat,” jelasnya.
Senada dengan Antoni, Sekretaris Kecamatan Walantaka, Roni Rohimat menyebut Nyapah sebagai salah satu kelurahan dengan potensi UMKM yang menonjol di wilayahnya.
Ia menilai geliat usaha kecil menengah di wilayah itu cukup masif selama setahun terakhir.
“UMKM unggulan banyak tumbuh di Kelurahan Nyapah. Kami dari kecamatan sangat mendukung agar produk-produk mereka bisa terus berkembang,” ucap Roni.
Ia juga meminta agar para mahasiswa KKM tak hanya mendampingi dalam pelatihan, tapi juga membantu pelaku usaha melengkapi dokumen legal yang diperlukan.
“Tolong bantu agar pelaku UMKM di sini punya dokumen usaha yang lengkap, itu penting,” pungkasnya.
Penulis: Rasyid
Editor: Gilang Fattah