SERANG – Komisi V DPRD Banten kembali mendapat aduan masyarakat terkait adanya perbedaan hasil tes PCR atau swab Covid-19 dari dua lab yang berbeda. Bahkan, masyarakat yang mendapatkan perbedaan hasil itu juga menduga jika alat uji Covid-19.
Sekretaris Komisi V DPRD Banten, Fitron Nur Ikhsan mengaku setelah mendapat aduan dari warga, dirinya meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten untuk melakukan sterilisasi terhadap Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) dan klinik-klinik di Banten. Hal itu dilakukan agar kasus perbedaan hasil PCR tidak terjadi lagi.
“Labkesda dan klinik-klinik atau lembaga lain yang menyelenggarakan uji PCR atau swab, sebaiknya melakukan sterilisasi alat,” kata Fitron, Senin (14/2/2022).
“Mengingat ada beberapa kasus laporan yang tidak perlu disebutkan lokus kejadiannya, terjadi kontaminasi alat dengan virus,” sambungnya.
Menurut Fitron, sterilisasi alat PCR diperlukan untuk menjaga objektivitas pengujian terkait dengan virus Covid-19 saat ini. Dimana dari laporan yang diterimanya terjadi kasus saat pemeriksaan dinyatakan positif.
“Kasus terjadi saat pemeriksaan yang dinyatakan positif lalu melakukan uji second opinion di lab lainnya,” ujarnya.
Dari uji second opinion tersebut ternyata yang bersangkutan tidak dalam kondisi hasil positif sebagaimana hasil positif di lab sebelumnya.
Fitron menjelaskan, dorongan Labkesda dan klinik-klinik agar dilakukan sterilisasi alat ini, tidak dimaksudkan untuk mendiskreditkan lembaga manapun.
“Namun perlu dilakukan untuk menjadi langkah antisipatif,” ungkapnya.
Menurutnya, pengujian yang akurat menjadi tanggung jawab pemerintah agar dapat menciptakan kepercayaan masyarakat pada bahayanya penyebaran virus Covid-19.
“Oleh karena itu, instansi berwenang sebaiknya memberikan edaran untuk dilakukan sterilisasi alat ini,” ucapnya. (Mir/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
