Beranda Peristiwa Danrem 064/MY : Prajurit TNI Dilarang Pengaruhi Hak Pilih Keluarganya

Danrem 064/MY : Prajurit TNI Dilarang Pengaruhi Hak Pilih Keluarganya

Danrem 064/MY, Kolonel Inf. Windiyatno didampingi Dandim 0623 Cilegon, Letkol Armed Rico Ricardo Sirait saat memberikan keterangan pers. (Foto : Gilang)

CILEGON – Komandan Korem (Danrem) 064/MY, Kolonel Inf. Windiyatno menegaskan bahwa seluruh prajurit TNI harus mampu bersikap netral selama perhelatan pemilu 2019. Imbauan itu disampaikan Danrem dalam kunjungan kerjanya ke Kodim 0623 Cilegon, Jumat (15/2/2019) sore.

“Saya sudah sebarkan instruksi kepada satuan bawah, jadi kalau ada anggota yang melaksanakan atau terlibat dalam kampanye, maka akan kita panggil dan kita mintai keterangan. Kalau memang terbukti maka akan kita berikan sanksi,” ujarnya usai memberikan pengarahan.

Tuntutan netralitas terhadap anggota TNI, kata dia, aturannya sudah jelas. Dan bahkan, seorang anggota TNI dilarang keras untuk mempengaruhi dan mengintervensi anggota keluarganya dalam menggunakan hak pilihnya dalam pesta demokrasi tersebut.

“Sebagai seorang suami, dia (anggota TNI) juga tidak boleh mempengaruhi istrinya, kamu harus pilih ini atau yang ini, karena itu sama saja dengan kampanye,” terangnya.

Sementara Dandim 0623 Cilegon, Letkol Armed Rico Ricardo Sirait menambahkan, netralitas TNI adalah hal yang utama dan menjadi perhatian masyarakat. Menurutnya, bila ada anggota TNI yang terbukti memihak pada salah seorang kandidat akan memberikan efek secara kelembagaan.

“Itu akan menjadi dilema di kemudian hari, yang dilema adalah bukan orangnya atau babinsa, tetapi TNI-nya karena itu jelas akan berpengaruh pada citra TNI itu sendiri, makanya Pangdam Siliwangi dan Danrem meminta seluruh personel TNI harus tegak lurus dan tidak memihak pada salah satu paslon, seperti caleg dan sebagainya,” ujarnya.

Dandim mengatakan, kedekatan TNI dengan masyarakat yang tengah dihadapkan dengan situasi politik saat ini, menjadi salah satu alasan mengapa netralitas seorang anggota TNI harus terus menerus diingatkan.

“Tapi pada dasarnya seluruh anggota TNI sudah memahami, bahwa dia adalah seorang prajurit yang sadar kalau dia adalah aparatur negara. Kita bahkan sudah memberikan buku saku kepada seluruh prajurit, apa yang harus dilakukan dan tidak. Meskipun itu sebatas gesture, ngga boleh. Bahkan berfoto bersama orang lain pun diingatkan dulu (gesturenya), atau bajunya dilepas dulu,” tandasnya. (dev/red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disiniĀ