CILEGON – Pembelajaran daring rupanya dikeluhkan oleh mahasiswi baru ini. Dwi Hana Putri, mahasiswi biologi di UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten ini mengaku sulit memahami materi apalagi penyampaian dosen kurang bisa dimengerti.
“Pembelajaran daring begini cuma menguras paket internet saja, mungkin jika kuliah dilakukan tatap muka lebih efektif dan lancar tanpa ada keluhan sama sekali,” ucap mahasiswi semester satu itu, Minggu (29/11/2020).
Baginya, kuliah tatap muka akan lebih baik, sebab sejak perkuliahan mulai aktif, dirinya belum merasakan perkuliahan secara normal seperti sebelum ada pandemi.
“Saya sebagai mahasiswi baru belum pernah merasakan kuliah tatap muka, soalnya selama 3 bulan kuliah daring. Rasanya kurang menyenangkan,” keluh gadis 19 tahun itu.
Keluhannya ini beralasan. Menurutnya, karena fasilitas pembelajaran dirasa kurang maksimal digunakan, sebab yang seharusnya melaksanakan praktikum tetapi selama daring ia dan teman-temannya praktikum hanya menonton video yang dikirim oleh asisten praktikum.
“Kita nggak turun langsung buat praktik, jadi saat disuruh melakukan praktikum sendiri di rumah kita belum benar-benar paham. Apalagi dosen juga kurang memperhatikan kita sebagai mahasiswa baru yang tidak mengerti apa-apa,” ucapnya.
Meski begitu Dwi paham hal ini dikarenakan keadaan di masa pandemi. Dirinya mengaku tidak bisa menyalahkan siapa-siapa. Semisal penerapan 3M pun di lingkungan rumahnya belum semua sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan menjauhi virus covid-19 ini.
“Saya sendiri mencoba untuk menerapkan 3M, sesekali saya ajak juga orang rumah dan teman-teman untuk lebih aware dalam menjaga kesehatan,” terangnya.
Dwi berharap semoga pandemi segera hilang dan secepatnya perkuliahan bisa berjalan dengan normal. Agar ia bisa belajar bersama teman-temannya di kampus.
(AU/Red/SG)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
