LEBAK – Dampak dari fenomena El Nino yang mengakibatkan kekeringan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak terus melakukan penanganan di beberapa wilayah yang mengalami kekeringan dan krisis air bersih.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama mengatakan, hingga hari ini 31 Agustus 2023 BPBD telah mencatat ada sekitar 18 Kecamatan dan 40 desa yang mengalami krisis air bersih.
“Dapat kita sampaikan data yang telah masuk ke BPBD yang mengalami kekeringan dan krisis air bersih di Kabupaten Lebak ini ada sekitar 18 Kecamatan dan menjangkau 40 desa,” kata Febby saat dihubungi, Kamis (31/8/2023).
Ia menjelaskan, akibat kekeringan dan krisis air bersih tersebut mengakibatkan ribuan jiwa warga Lebak kesulitan akan air bersih.
“Dari 18 kecamatan tersebut ada sekitar 9.445 kepala keluarga yang terdiri dari 37.780 jiwa. Dari 37.780 jiwa tersebut kebutuhan air bersih mencapai 579 ribu liter air. Hingga hari ini, BPBD Lebak baru bisa memenuhi 310,54 liter air atau sekitar 60 persen air yang baru bisa didistribusikan,” ujarnya.
Ia menambahkan, belum terpenuhinya pendistribusian air bersih kepada warga yang terdampak kekeringan dan krisis air bersih karena terkendala jarak dan armada yang BPBD miliki.
“Selain jarak yang jauh, armada yang kita miliki hanya 3 mobil tangki air dibantu dengan mobil dari Tagana 1 unit, mobil PMI 1 unit dan juga dibantu oleh mobil watercanon dari Polres Lebak dan mobil dari Kodim 0603/Lebak,” ucapnya. (San/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
