Beranda Bisnis Dampak Covid-19, Restoran dan Hotel di Cilegon Berhentikan Karyawan

Dampak Covid-19, Restoran dan Hotel di Cilegon Berhentikan Karyawan

Ilustrasi - foto istimewa kompas.com

CILEGON – Merebaknya Virus Corona atau Covid-19 juga berdampak pada sektor bisnis hotel dan restoran di Kota Cilegon. Pasalnya, banyak di antara rumah makan dan hotel di Kota Industri merumahkan sebagian karyawannya.

Sebab, pemasukan bisnis mereka mulai sepi sejak diberlakukannya tanggap darurat Covid-19. Pengurangan karyawan itu terpaksa dilakukan guna mengurangi beban operasional usaha.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Cilegon, Syarif Ridwan membenarkan bahwa sejak adanya edaran social distancing banyak di antara hotel dan restoran di Cilegon merumahkan karyawannya, meski tidak seluruh aktivitas usaha berhenti total.

“Ada sebagian dirumahkan, terutama karyawan harian baik itu di restoran maupun hotel di Cilegon, posisinya memang untuk restoran seperti di mall dan rumah makan mulai sepi karena ada edaran social distancing,” ujar Ridwan, Selasa (14/4/2020).

Ridwan menyatakan bahwa para manajemen restoran dan hotel di Cilegon terpaksa merumahkan sebagian karyawannya karena pemasukan bisnis berkurang.

“Otomatis kalau tidak ada pemasukan di sektor bisnisnya karyawan dirumahkan. Sekarang hotel yang ada tempat hiburannya juga kan tutup, tidak operasional, otomatis karyawan juga dirumahkan. Karena kan kalau tidak operasional tidak ada pemasukan, jelas untuk menggaji karyawan juga berat,” katanya.

Ridwan berharap ada kebijakan pemerintah di saat tanggap darurat Covid-19 ini.

“Setidaknya ada keringanan pajak untuk bisnis hotel dan restoran seperti saat ini, soalnya kan pemasukan hotel dan restoran kita juga berkurang. Berharap juga karyawan yang dirumahkan mendapatkan perhatian pemerintah. Kami harap ada solusi terbaik,” harapnya.

(Man/Red)