Beranda Peristiwa Curah Hujan Tinggi, Rumah Warga di Desa Muaradua Lebak Ambruk

Curah Hujan Tinggi, Rumah Warga di Desa Muaradua Lebak Ambruk

Bencana tanah longsor yang terjadi di daerah pinggiran sungai Ciujung tepatnya di Kampung Muara Pasir RT 08/RW 03, Desa Muaradua, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak menyebabkan satu rumah warga bagian dapur ambruk

LEBAK – Bencana tanah longsor yang terjadi di daerah pinggiran sungai Ciujung tepatnya di Kampung Muara Pasir RT 08/RW 03, Desa Muaradua, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak menyebabkan satu rumah warga bagian dapur ambruk dan beberapa rumah warga lainnya terancam terdampak longsor.

Kepala Desa Muaradua, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, Jakaria mengatakan bencana tanah longsor tidak menimbulkan korban jiwa, hanya menyebabkan kerugian materi akibat bangunan rumah rusak.

“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dan korban yang rumah bagian dapurnya ambruk untuk sementara ini mengungsi ke rumah ibunya,” kata Jakaria, Minggu (27/1/2019).

Jakaria menuturkan, longsoran yang mengakibatkan tanah amblas sedalam 4 hingga 5 meter itu terjadi setelah hujan deras mengguyur Muaradua beberapa waktu lalu.

“Kejadiannya sekitar jam 06.00 WIB yang diakibatkan oleh intensitas hujan yang sangat deras mengguyur wilayah kami,” terang Jakong panggilan akrab Kades Muaradua.

Masih kata dia, warga yang rumahnya rusak, untuk sementara waktu diungsikan karena menjaga hal yang tidak diinginkan, terjadinya longsor kembali.

“Untuk sementara rumah jangan ditempati dulu, khawatir terjadi longsor kembali, karena letak rumah berada di pinggir sungai Ciujung,” ujarnya.

Jakong menambahkan, kawasan tanah longsor tersebut mengancam bagi rumah warga lainnya yang berada di pinggiran sungai Ciujung. Longsor itu, lanjut Jakong mengakibatkan tanah amblas sedalam 4 hingga 5 meter dengan panjang 50 meter sedangkan keretakan tanah sepanjang 100 meter.

 “Ada beberapa rumah warga yang rawan terkena bencana karena posisinya berada di pinggiran sungai Ciujung,” katanya.

Untuk itu, lanjut Jakong, dengan kejadian ini pihaknya berharap kepada pemerintah untuk membantu warga yang menjadi korban tanah lonsor dan membangun tembok penahan tanah (TPT) di sepanjang tempat kejadian bencana,” ungkap Jakong.

Sementara itu, Uki, korban yang rumah bagian dapurnya ambruk berharap pemerintah dapat membantu dan membangun TPT di pinggir sungai Ciujung agar kejadian tanah longsor atau amblas tidak terjadi lagi.

Kata dia, keretakan tanah sudah terjadi pada hari Kamis kemarin dan pada hari Minggu (27/2019) pagi pukul 06.00 WIB baru terjadi longsor. Tidak ada korban jiwa, hanya bagian dapur rumah yang mengalami kerusakan parah

“kami sekeluarga sudah khawatir dan waswas. Kami mengungsi ke rumah orang tua. Saya berharap pemerintah dapat membantu dan membangun TPT agar bencana tanah longsor tidak terjadi kembali” ucap Uki. (Ali/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini