CILEGON – Pertandingan Cilegon United Foot Club (CUFC) antara Perserang Kabupaten Serang pada lanjutan Liga 2 Indonesia diwarnai aksi kericuhan suporter Perserang. Sebanyak dua orang diamankan petugas karena dianggap sebagai provokator.
Kericuhan berawal dari tidak terimanya Suporter Perserang atas gol dari CUFC di menit sekitar 50.
Suporter menilai gol tersebut kontroversial karena dinilai ada pelanggaran.
Tak terima atas keputusan wasit yang mengesahkan gol CUFC, suporter Perserang langsung memprotes dengan melempari hakim garis menggunakan batu.
Melihat aksi tersebut petugas langsung beraksi coba meredam keributan suporter. Namun ternyata terjadi bentrok antara suporter dan petugas kepolisian yang berjaga.
Para suporter kemudian melempari petugas menggunakan batu. Aksi suporter semakin beringas, petugas kepolisian pun terpaksa menembakan gas air mata. Para suporter pun kocar-kacir.
Namun ternyata aksi suporter tak berhenti. Mereka terus melempari petugas dengan batu. Meski pemain Perserang mencoba melerai, namun mereka tak menggubris.
Alhasil petugas melakukan aksi pengamanan dengan mengamankan dua orang suporter Perserang yang diduga menjadi provokator. Akibat kericuhan, pertandingan pun sempat dihentikan beberapa saat.
Saat ini kericuhan sudah meredam. Pertandingan pun kembali dilanjutkan.
Hingga berita ini ditulis, pertandingan CUFC versus Perserang masih berlangsung.
(Man/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
