SERANG – Sejumlah nelayan di Karangantu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, tetap melaut meski cuaca buruk tengah melanda perairan laut Banten.
Abdul Gani (41), nelayan di bantaran Kali Sultan, Karangantu dan sejumlah temannya mengaku terpaksa melaut saat cuaca buruk demi memenuhi kebutuhan sehari-harinya. “Iya karena kan kalau gak berangkat gak ada yang diharapkan, mau ngarapin dari siapa lagi kalau gak ngelaut. Usahanya cuman di laut doang,” ujarnya, Rabu (8/12/2021).
Ia mengaku ada kekhawatiran saat berangkat melaut dalam kondisi cuaca buruk. “Khawatir mah khawatir. Tapi mau gimana lagi,” ucapnya.
Ia menjelaskan, jika melaut dalam kondisi cuaca buruk sangat berpengaruh pada hasil tangkapan ikannya. Hal itu dipengaruhi oleh kondisi angin di tengah perairan laut Banten.
“Emang milik mah kadang dapet, kadang gak, karena kalau angin kan pasti ada kendornya, kalau anginnya kendor kita kerja mungkin dapat, kalau malam anginnya kenceng, jadi gak dapat banyak, jadi berkurang lah hasilnya,” ujarnya.
Jika cuaca tengah bagus, hasil tangkapan ikannya bisa mencapai 1 kuintal. Biasa menjual kepada tengkulak dengan harga Rp16.000 per kilogram. Namun jika cuaca buruk, dirinya hanya mampu membawa pulang ikan sebanyak 15-20 kilogram.
“Kalau cuaca lagi buruk paling pas kembali modal doang. Belum dipotong untuk permati, bagi ABK, paling dapet buat makan doang,” ucapnya.
Ia berharap saat tidak melaut dirinya mendapatkan bantuan permodalan dari pemerintah, sehingga bisa mendapatkan penghasilan tambahan.
“Harapannya terserah pemerintah aja kalau mau ngebantu kita senang, kalau gak ada masak kita harus memaksakan,” ucapnya.(Dhe/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
