Beranda Pendidikan Cornelis de Houtman Masuk ke Banten Menggunakan Kapal Kecil

Cornelis de Houtman Masuk ke Banten Menggunakan Kapal Kecil

Benteng Speelwijk (sumber: DJKN).

SERANG – Catatan sejarah mengenai jejak Cornelis de Houtman di Banten pada 1596 kian terang. Hal itu setelah tim Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah VIII melakukan peninjauan dan ekskavasi di Banten Lama.

Jika sebelumnya tidak ada referensi yang menyebut secara pasti titik masuk Cornelis de Houtman ke Banten, kini hal itu perlahan mulai terungkap. Salah satu arkeolog yang terlibat dalam eksavasi Dr. Ali Fadilah menyebut bahwa istilah ‘titik masuk’ merupakan stigma akademis untuk menandai lokasi jalur yang digunakan Cornelis de Houtman.

“Jadi (titik) kedatangan itu memerlukan tafsir,” kata Ali Fadilah berbincang dengan Bantennews.co.id, Sabtu (27/9/2025).

Cornelis de Houtman. (Ist)

Dari hasil eskavasi, tim menduga bahwa Cornelis de Houtman masuk ke Kota Banten kala itu menggunakan kapal kecil. Kapal besar saat tidak bisa langsung masuk ke area pusat pemerintahan dan perdagangan Banten.

Ali menyebut setidaknya ada dua pulau yang menjadi tempat sandar kapal-kapal besar yang datang baik dari Portugis maupun dari Belanda. Portugis akan menyandarkan kapal di Pulau Panjang. Sedangkan kapal dagang Belanda, yang dipimpin Cornelis de Houtman menyandarkan kapal di Pulau Lima.

“Intinya bahwa Cornelis de Houtman tidak (masuk) dengan kapal besar. Kapal besar akan kandas karena kondisi sungai (sekitar Kota Banten) kecil,” ujar Ali.

Pulau Lima. (Ist)

Dari Pulau Lima, lanjut Ali Fadilah, seorang pejabat Pabean kesultanan Banten setingkat tumenggung menjemput rombongan Cornelis menggunakan kapal kecil. “Kemungkinan (robongan) masuk dari (kawasan) Pabean melalui jalur sungai sebelah barat Banten. Lokasinya kira-kira di depan Benteng Speelwijk,” katanya.

Sekitar 300 meter dari Benteng Speelwijk, tim menemukan indikasi jejak aktivitas kepabeanan berupa fondasi bata persegi panjang, pecahan gerabah, keramik, fragmen besi, dan mata uang logam. Di seberang sungai, catatan sejarah menyebut adanya kluster kios pedagang Tionghoa.

Baca Juga :  Pemprov Sasar Pelancong Asia dan Eropa ke Banten Lama

Pabean sendiri merupakan lokasi tempat pemungutan bea masuk dan bea keluar Banten sebagai area perdagangan. Kawasan Pabean ini kini dikenal sebagai Dermayon. Di tempat inilah, para peneliti menduga pernah berdiri struktur besar, termasuk reruntuhan Masjid Pacinan Tinggi.

Dengan demikian, ekskavasi tidak hanya membuka jalur masuk Cornelis de Houtman, tetapi juga menyingkap kehidupan multikultural yang tumbuh di Banten pada masa kejayaannya.

Tim Redaksi