Beranda Uncategorized Cegah Ujaran Kebencian, Facebook Ubah Kebijakan Iklan

Cegah Ujaran Kebencian, Facebook Ubah Kebijakan Iklan

Foto istimewa Merdeka.com

SERANG – Raksasa media sosial (Medsos) Facebook dikabarkan sedang membangun sebuah alat untuk membantu pengiklan menjaga penempatan iklan mereka dari topik tertentu di News Feed-nya.

Perusahaan mengatakan akan mulai menguji kontrol pengecualian topik dengan sekelompok kecil pengiklan, misalnya, perusahaan mainan anak-anak akan dapat menghindari konten yang terkait dengan kejahatan dan tragedi. Topik lainnya akan mencakup berita dan politik dan masalah sosial. Perusahaan mengatakan pengembangan dan pengujian alat akan memakan waktu cukup lama.

Facebook bersama dengan pemain lainnya seperti YouTube dan Twitter, Google, telah bekerja dengan pemasar dan agensi melalui grup yang disebut Aliansi Global untuk Media yang Bertanggung Jawab, atau GARM, untuk mengembangkan standar di area ini.

Mereka telah mengerjakan tindakan yang membantu keamanan konsumen dan pengiklan”, termasuk menguraikan definisi konten berbahaya, standar pelaporan, pengawasan independen, dan setuju untuk membuat alat yang mengelola kedekatan iklan dengan lebih baik.

Alat untuk Umpan Berita Facebook dibangun di atas alat yang berjalan di area lain dari platform, seperti video jeda atau di Jaringan Pemirsa, yang memungkinkan pengembang perangkat lunak seluler untuk menyediakan iklan dalam aplikasi yang ditargetkan untuk pengguna berdasarkan data Facebook.

Konsep keamanan merek penting bagi setiap pengiklan yang ingin memastikan iklan perusahaan mereka tidak dekat dengan topik tertentu. Namun, ada juga dorongan yang berkembang dari industri iklan untuk membuat platform seperti Facebook lebih aman, tidak hanya di penempatan iklan mereka.

CEO Federasi Pengiklan Dunia, yang membuat GARM mengatakan kepada CNBC bahwa ini merupakan perubahan dari keamanan merek menjadi lebih fokus pada keamanan sosial.

“Intinya adalah meskipun iklan tidak muncul di atau di samping video tertentu, banyak platform dibiayai secara substansial. Dengan kata lain, konten yang didukung iklan membantu mensubsidi semua barang bebas iklan. Dan banyak pengiklan mengatakan mereka merasa bertanggung jawab atas apa yang terjadi,” ujarnya.

Hal itu menjadi sangat jelas pada musim panas lalu, ketika sejumlah pengiklan untuk sementara menarik uang iklan mereka dari Facebook, memintanya untuk mengambil langkah yang lebih ketat untuk menghentikan penyebaran ujaran kebencian dan informasi yang salah di platformnya. Beberapa dari pengiklan tersebut tidak hanya ingin iklan mereka menjauh dari konten yang penuh kebencian atau diskriminatif, mereka juga menginginkan rencana untuk memastikan bahwa konten mereka sama sekali keluar dari platform Facebook.

(Red)

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini