Beranda Kesehatan Cegah Sebaran Virus Corona, Dinkes Minta Kesehatan TKA China di Cilegon Lebih...

Cegah Sebaran Virus Corona, Dinkes Minta Kesehatan TKA China di Cilegon Lebih Diawasi

Kepala Dinas Kesehatan Cilegon, dr Arriadna. (Gilang)

CILEGON – Banyaknya Tenaga Kerja Asing (TKA) asal negara China yang menjalankan aktivitasnya di Kota Cilegon belakangan turut menjadi perhatian serius Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat menyusul maraknya pemberitaan terkait dengan wabah virus corona.

Kepala Dinkes Cilegon, Arriadna mengatakan keberadaan TKA itu tidak menutup kemungkinan menjadikan kota industri ini sebagai daerah yang berpotensi mengalami penularan seperti yang sudah dialami belasan negara lainnya.

“Potensi (penyebaran virus) itu tetap ada ya, karena kita ada TKA dari China. Tapi screening awal itu ada di KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan), mulai dari bandara atau semua pelabuhan. Jadi teknisnya sama seperti kasus-kasus sebelumnya seperti SARS, Mers-cov,” ujarnya, Kamis (30/1/2020).

Dalam mengantisipasi penyebaran virus, lanjut Arriadna, Dinkes juga sudah berkoordinasi dengan sejumlah lembaga untuk mewaspadai kedatangan orang-orang yang berasal maupun sempat singgah di negara-negara terpapar.

“Ada protap bagi mereka yang baru datang dari negara terpapar. Kalau mereka memiliki gejala, maka harus segera dirujuk. Tapi kalau kalau tidak memiliki gejala batuk dan demam, itu harus diisolasi di mess. Rumah sakit rujukan kalau kasus ini ada, untuk Banten adalah RSDP (Rumah Sakit dr. Dradjat Prawiranegara) dan Rumah Sakit Kabupaten Tangerang, sesuai dengan SK Menteri,” terangnya.

Masih dikatakan Arriadna, pihaknya bahkan sudah mengimbau seluruh pusat layanan fasilitas kesehatan lembaga dan asosiasi agar wabah virus tersebut tidak sampai masuk ke wilayah Banten.

Di bagian lain, Kepala Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemologi (KPSE) KKP Kelas II Banten, Theresia Hermin mengatakan dari pengawasannya ke sejumlah pelabuhan sejak kasus virus itu mencuat, hingga saat ini pihaknya belum menemukan adanya temuan TKA yang terpapar. Upaya pengetatan pengawasan pelabuhan menurutnya sudah dilaksanakan sesuai dengan petunjuk dari Undang Undang nomor 6 tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.

“Jadi setiap kapal dari luar negeri itu harus diperiksa di anker, dan diperketat utamanya kapal-kapal yang berasal dari Tiongkok, Hongkong dan Taiwan. Sejauh ini sudah ada tiga kapal yang kita periksa berikut suhu tubuh dan kesehatan ABK, termasuk hari ini ada kapal yang akan mensuplai logistik ke PT Vopak. Sejauh ini semunya sehat,” ujarnya kepada BantenNews.co.id melalui sambungan telepon.

Ia memaparkan, pada tahun 2019 lalu pihaknya mencatat terdapat sekira 46 kapal dengan 923 ABK asal China yang masuk perairan Banten. “Rencananya kita juga akan melakukan sosialisasi dan edukasi kepada stakeholder di pabrik-pabrik dan dokter perusahaan. Agar TKA yang lolos dari bandara Soetta, mohon untuk diperketat kesehatannya. Kalau sampai ada keluhan kesehatan, mereka diharapkan dapat berkoordinasi dengan kami di KKP,” katanya. (dev/red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini