Beranda Pemerintahan Cari Solusi Banjir, Gubernur Banten dan 2 Kepala Daerah di Tangerang Susur...

Cari Solusi Banjir, Gubernur Banten dan 2 Kepala Daerah di Tangerang Susur Kali Angke

Kegiatan Usur Sungai Kali Angke bagian dari pencarian solusi banjir di Ciledug, Kota Tangerang (Foto: Mg-Saepulloh/BantenNews.co.id)

TANGERANG – Gubernur Banten, Andra Soni bersama Wali Kota Tangerang, Sachrudin dan Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie melakukan susur sungai Kali Angke sebagai bagian dari upaya cari solusi banjir yang kerap melanda wilayah Ciledug, Kota Tangerang.

Susur sungai ini dimulai dari Jembatan Fortune di Tangsel hingga Bendungan Polor yang menjadi perbatasan antara Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, dengan Kecamatan Kembangan, Kota Jakarta Barat.

Berdasarkan penuturan warga setempat jika sudah banjir ketinggian air di wilayah Bendungan Polor bisa mencapai 1 meteran.

Mereka menyusuri sungai sepanjang 10,5 kilometer menggunakan perahu karet. Kali Angke sendiri merupakan sungai yang berasal dari Kabupaten Bogor.

Rombongan juga didampingi oleh Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), David Oloan Marpaung, serta Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten, Arlan Marzan.

Gubernur Banten, Andra Soni mengungkapkan bahwa susur sungai dilakukan menyusul banyak keluhan dari warga terkait permasalahan yang terjadi di Kali Angke, terutama setelah banjir yang melanda awal Juli lalu.

“Supaya kita bisa melihat secara langsung permasalahan-permasalahan dan kemudian nanti kita bisa melanjutkannya secara bersama-sama apa yang tepat untuk dikerjakan secara cepat dan yang tepat untuk diselesaikan secara jangka panjang,” kata Andra saat berdialog dengan warga setempat, Rabu (23/7/2025).

Andra juga bercerita bahwa dirinya sudah mengenal daerah tersebut sejak masa SMP, karena pernah tinggal lama di kawasan Puri Kartika. Ia mengingat dengan jelas bagaimana wilayah tersebut sering mengalami banjir.

“Seingat saya sejak saya masih usia SMP karena saya pernah tinggal lama di Puri Kartika, saya bisa bayangkan di Kartika saja banjir apalagi di wilayah sini,” ujar Andra.

Baca Juga :  Open Bidding Sekda Banten Hingga Kini Belum Dibuka, Ini Penjelasan BKD

Sepanjang perjalanan, Andra mengamati ada tiga permasalahan utama di Kali Angke, pertama, penyempitan sungai akibat timbulnya tanah.

Kedua, pendangkalan dan ketiga, tanggul yang selama ini dibangun oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Namun masih belum tuntas pengerjaannya. Hal ini menyebabkan air sungai besar mengarah ke pemukiman warga saat musim hujan.

“Tanggul ini masih banyak yang yang belum selesai dan kemudian saat air besar itu mengarah ke pemukiman warga,”terang Andra.

Lebih lanjut mengenai keberadaan Bendungan Polor, menurut Andra awalnya dibangun untuk keperluan pertanian, kini harus dikaji ulang mengingat kondisi yang sudah berubah.

“Kami juga akan memerintahkan kepada Kepala Dinas kami masing-masing untuk berkoordinasi dan mengkaji apa yang bisa cepat kita lakukan,”ujar Andra.

“Kemudian kita berbagi tugas siapa mengerjakan apa dan saya yakin dalam satu dua kegiatan ke depan Insyaallah akan ada perubahan-perubahan,”tambahnya.

Sementara itu, Kepala DPUPR Banten, Arlan Marzan, menyampaikan bahwa pihaknya akan mengambil beberapa langkah penanganan banjir di wilayah Ciledug sesuai dengan kewenangannya.

Arlan juga membenarkan bahwa keberadaan Bendungan Polor tengah dilakukan kajian lebih lanjut, nanti apakah bendungan dibongkar atau tidak. Pasalnya di wilayah tersebut sudah mengalami alih fungsi lahan.

Menurut dia, dulunya, bendungan ini dibangun dengan tujuan meningkatkan ketinggian air agar dapat menjangkau area pertanian.

“Dulunya bendungan ini sengaja dibangun agar air bisa lebih tinggi sehingga irigasi dapat masuk,” ujarnya.

Penulis: Mg-Saepulloh
Editor: Usman Temposo