Beranda Bisnis Cara Kafe di Cilegon Bertahan Hadapi Pandemi

Cara Kafe di Cilegon Bertahan Hadapi Pandemi

Owner Calderra Cafe Adi Sudrajat

CILEGON – Tiga tahun sudah kafe di bilangan Perumahan Nasional (Perumnas), Cibeber ini berdiri. Sejak Maret lalu, Calderra Cafe & Coffeenery ini salah satu tempat usaha yang terdampak pandemi.

Ditemui di kafenya, Owner Calderra Cafe Adi Sudrajat membagi pengalaman yang dihadapinya. “Pengunjung kafe berkurang sejak Maret atau awal pandemi,” keluh Adi, Minggu (25/10/2020).

Ia juga sempat protes sewaktu pihak Polsek setempat tidak membolehkan ada meja dan kursi di kafe. Padahal kalau mau membandingkan, tempat hiburan malam di Kecamatan Cibeber masih tetap buka.

“Kita sih, bukannya cari pembelaan tapi butuh keadilan saja, jangan tebang pilih dalam menerapkan aturannya. Akhirnya kita yang kena dampaknya,” tutur ayah muda beranak satu ini.

Pandemi Covid-19 betul-betul melumpuhkan usaha banyak orang. Mau tidak mau, yang dilakukan Calderra Cafe adalah bertahan untuk melewatinya.

“Kita coba pakai sistem takeaway, tapi ya tadi itu kurang peminatnya. Orang datang ke kafe ‘kan karena pengen nongkrong,” jelasnya.

Bahkan, kafe miliknya selama pandemi mengalami penurunan omzet yang cukup drastis. Di hari-hari biasa sebelum pandemi ada, paling sedikit omzet yang diperoleh Calderra Cafe sekitar puluhan juta. Apalagi secara lokasi cukup strategis berada di Bundaran, Perumnas Cibeber.

“Yang biasanya kafe penuh, ini kita pernah ngalamin buka dari jam 17.00 sore sampai jam 22.00 malam nggak ada satu pun pengunjung yang datang,” kisahnya.

“Sekalinya pernah rame lagi, langsung disamperin polisi, bikin trauma pengunjung,” tambahnya.

Padahal, lanjut Adi, saat itu malam lebaran, orang-orang banyak yang ke pantai atau ke mall tapi boleh-boleh saja. Setelah dia sempat berargumen akhirnya ada pengertian dari pihak keamanan.

“Kita sampaikan kalau kafe ini menerapkan 3M atau protokol kesehatan yang dianjurkan. Bahkan kita siapin wastafel dan menulis di papan, pengunjung mesti cuci tangan
dulu sebelum memesan,” ucapnya.

Setelah PSBB longgar aturan itu cukup diikuti dengan baik. Masyarakat sudah paham mengenai penerapan 3M apalagi untuk kelas menengah ke atas, mereka lebih aware soal menjaga kesehatannya.

“Saya harap sih pandemi cepet selesai, karena mau bagaimanapun roda perekonomian harus tetap berjalan. Saya juga senang pihak keamanan cuma patroli dan ngontrol tanpa nyamperin ke kafe lagi,” tutupnya.

(AU/Red/SG)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini