Beranda Pemerintahan Camat Bandung Kabupaten Serang Ogah Ikut Campur Kasus Dugaan Utang Sapi Kades...

Camat Bandung Kabupaten Serang Ogah Ikut Campur Kasus Dugaan Utang Sapi Kades Mander

Ilustrasi - Foto istimewa

KAB. SERANG – Dugaan wanprestasi yang melibatkan Kepala Desa Mander, ES, dalam kasus transaksi pembelian 16 ekor sapi senilai Rp290 juta mencuat ke publik.

Namun, Camat Bandung, Kabupaten Serang, Fakih memilih bersikap pasif. Ia menilai persoalan tersebut bukan ranahnya sebagai pejabat kecamatan.

“Ya, benar (ES) Kades Mander,” kata Fakih saat dikonfirmasi lewat pesan WhatsApp, Rabu, (4/6/2025).

Meski begitu, ia buru-buru menambahkan, bahwa ia tak bisa berkomentar banyak terkait hal tersebut, lantaran ia menilai polemik yang menjerat ES saat ini berkategori urusan personal.

“Terkait sapi 16 ekor itu, saya tidak bisa komentar, karena itu urusan pribadi. Tidak etis saya mencampuri urusan orang lain,” katanya.

Fakih menegaskan, transaksi pembelian sapi tersebut bukan bagian dari dana desa, sehingga ia enggan mengambil tindakan.

Menurutnya, selama ini ES masih menjalankan tugas sebagai kepala desa seperti biasa.

“Beliau hadir dalam rapat-rapat, selalu berkoordinasi, roda pemerintahan desa tetap berjalan normal,” ujarnya.

Diketahui sebelumnya, kasus ini bermula dari viralnya video di media sosial yang memperlihatkan seorang pedagang sapi asal NTB menangis karena merasa ditipu oleh Kades ES.

Dalam video itu, pedagang mengaku belum menerima pelunasan dari transaksi yang dilakukan pada 2024 lalu, dari total Rp 290 juta, baru dibayar Rp 20 juta.

Tak hanya itu, unggahan akun @dhemit_is_back01 juga memperlihatkan surat pernyataan yang ditandatangani Edo di atas materai, tertanggal 16 Juni 2024 silam.

Dalam surat itu, ES menyatakan janjinya untuk melunasi pembayaran paling lambat akhir Agustus 2024. Sebagai jaminan, ia mencantumkan sertifikat AJB dan bangunan seluas 950 meter persegi. Jika tak dibayar lunas, rumah tersebut boleh dijual oleh si pedagang.

Baca Juga :  Pemkot Tangsel Siapkan Posko Utama Covid-19 di Jalan Raya Victor Serpong

Ketika ditanya apakah akan ada pemanggilan atau klarifikasi terhadap pihak yang menyebarkan video, Camat Fakih tak memberikan jawaban lebih lanjut.

Sementara itu, Kades ES hingga kini belum memberikan keterangan resmi. Kendati demikian, roda pemerintahan Desa Mander diklaim tetap berjalan, meski warganet menuntut klarifikasi dan penyelesaian dari kasus yang mencoreng nama baik aparatur desa tersebut.

Penulis: Rasyid
Editor: Usman Temposo

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News