Beranda Bisnis Cabe Merah Sumbang Inflasi Terbesar di Banten

Cabe Merah Sumbang Inflasi Terbesar di Banten

Suasana jumpa pers di Kantor BI banten, Kota Serang, Selasa (10/12/2019) - (Foto Ade Faturohman/BantenNews.co.id)

SERANG – Inflasi Provinsi Banten pada November 2019 tercatat sebesar 3,73 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan inflasi Nasional dan rata-rata Provinsi Jawa. Demikian juga dengan angka inflasi tahun berjalan yang tercatat sebesar 3,08 persen (ytd) juga diatas inflasi rata-rata Provinsi Jawa sebesar 2,93 persen (ytd).

Namun demikian, inflasi Provinsi Banten masih dalam rentang target inflasi nasional sebesar 3,5 persen + 1 persen (yoy). Hal itu Kepala Perwakilan BI Provinsi Banten, Erwin Soeriadimadja saat jumpa pers di Kantor BI banten, Kota Serang, Selasa (10/12/2019).

Ia menjelasakan secara spasial, meningkatnya inflasi Provinsi Banten didorong oleh meningkatnya realisasi inflasi di seluruh kota sampel IHK. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tangerang (3,83 persen, yoy), diikuti Kota Serang (3,30 persen, yoy) dan Kota Cilegon (3,66 persen, yoy). Di wilayah Jawa, inflasi ketiga kota tersebut termasuk yang tertinggi, baik untuk inflasi tahunan maupun tahun berjalan/tahun kalender.

“Berdasarkan kelompok komoditas, inflasi November 2019 terutama didorong oleh meningkatnya tekanan kelompok bahan makanan dan perumahan. Beberapa komoditas kelompok ini yang memberikan andil inflasi yang cukup besar diantaranya cabai merah, sewa rumah, angkutan udara dan emas perhiasan,” ujarnya.

Menurutnya, Inflasi Provinsi Banten pada tahun 2019 diproyeksikan di kisaran 3,4 persen – 3,8 persen (yoy), sedikit lebih tinggi dibandingkan dari tahun 2018, tetapi masih berada dalam rentang sasaran inflasi nasional sebesar 3,5 persen ± 1 persen. Berdasarkan kelompok komoditas, inflasi Provinsi Banten pada tahun 2019 didorong oleh kelompok bahan makanan dan kelompok sandang. Sementara kelompok lainnya diperkirakan relatif stabil dibandingkan dengan capaian tahun 2018.

“Kegiatan Pengendalian Inflasi Daerah di Provinsi Banten antara lain pemutahiran data surplus/ Defisit neraca pangan strategis Provinsi Banten, optimalisasi kerjasama intra daerah dalam pemenuhan stok di Provinsi Banten, kerja sama antar daerah Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat, pembuatan BUMD Pangan sebagai otoritas pengatur supply dan stok pangan strategis di wilayah Banten,” ujarnya.

(Dhe/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini