Beranda Pemerintahan Bulog Lebak dan Pandeglang Klaim Stok Beras Aman Hingga Tahun Depan

Bulog Lebak dan Pandeglang Klaim Stok Beras Aman Hingga Tahun Depan

Kepala Bulog Lebak Pandeglang Umar Said. (IST)

PANDEGLANG – Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Lebak dan Pandeglang, Umar Said mengklaim bahwa saat ini stok beras yang ada di gudang Bulog masih banyak dan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat sampai tahun 2024 mendatang.

Kata dia, saat ini stok beras yang ada di gudang Bulog ada sekitar 8 ribu ton. Jumlah tersebut dinilai masih cukup untuk kebutuhan masyarakat, operasi pasar dan sebagai Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

“Saya pastikan stok itu aman hingga nanti tahun 2024 menjelang panen sehingga nanti pada saat panen kami bisa lakukan penyerapan untuk penambahan stok,” kata Umar saat membagikan Cadangan Beras Pemerintah di Pandeglang, beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan, untuk penambahan stok beras di gudang, Bulog biasanya melakukan penyerapan gabah langsung dari para petani. Selain bekerja sama dengan petani pihaknya juga bekerja sama dengan pengusaha dan dinas terkait.

“Kami bekerja sama dengan kelompok tani, pengusaha penggilingan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan untuk penumpukkan stok di gudang kami,” jelasnya.

Saat ditanya terkait harga beras yang terus merangkak naik, kata Umar, pihaknya sudah melakukan beberapa langkah di antaranya mengirim pasokan beras yang ada di gudang Bulog ke ratusan kios baik yang ada di pasar tradisional maupun kios yang berada di luar pasar.

“Jadi kami ada program namanya Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), kami sudah guyurkan ke pasar sekitar 3 ton melalui sekitar 50 kios yang ada di pasar tradisional dan sekitar 100 kios sampai 200 kios yang berada di luar pasar,” terangnya.

Ia melanjutkan, dulu pemerintah melakukan Operasi Pasar (OP) untuk menekan harga beras jika terjadi kenaikan dengan menjualnya secara langsung pada masyarakat, namun saat ini pemerintah mengubah mekanisme penyaluran dengan menjualnya ke kios-kios beras dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah ditentukan oleh pemerintah.

“Jadi SPHP itu sebetulnya program pengganti Operasi Pasar supaya jangkauannya lebih luas kami berikan ke kios-kios yang ada di pasar. Itu bisa menjadikan alternatif masyarakat untuk mendapatkan beras dengan harga murah. Itu yang kami lakukan sesuai dengan HET pemerintah sebesar Rp10.900,” tutupnya.

(Med/Red)

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini