TANGERANG – Badan Karantina Pertanian melalui Karantina Pertanian Cilegon melakukan tindakan karantina pada bubuk coklat sebanyak 27 ton atau senilai Rp250 juta asal Tangerang tujuan Kolombia. Tindakan karantina dilakukan di gudang pemilik oleh Pejabat Karantina Pertanian Cilegon, Agusman Jaya.
“Bubuk coklat merupakan hasil turunan dari pengolahan kakao yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan makanan. Berbentuk bubuk yang dikemas dengan paper wrapped atau dibungkus karung kertas dengan berat 25 kg. Kemasan tersebut telah memenuhi standar kemasan mutu dan kualitas pangan,” terang Agusman Jaya, Petugas Pemeriksa Karantina Pertanian Cilegon, Sabtu (31/7/2021).
Menurut Kepala Karantina Pertanian Cilegon, Arum Kusnila Dewi mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung industri kakao di Tangerang ini. Dimana saat ini ekspor kakao tidak hanya dalam bentuk biji kakao mentah namun sudah berupa olahannya.
“Karantina Pertanian Cilegon sangat siap dan sigap dalam memfasilitasi ekspor komoditas pertanian atau turunannya seperti bubuk kakao ini. Kami akan memastikan bahwa persyaratan karantina di negara tujuan terpenuhi sehingga ekspor tidak mengalami penolakan,” terang Arum.
(Man/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
