CILEGON – Petugas Karantina Pertanian Cilegon memeriksa ekspor buah naga sebanyak 7.344 kg dengan nilai Rp124 juta tujuan Negara Malaysia.
“Dalam pemeriksaan tersebut petugas Karantina memastikan bahwa buah naga bebas dari semut dan serangga hidup, ujar Rahmat Kurnia Petugas Karantina Cilegon, melalui siaran tertulis, Minggu (12/1/2020).
Selanjutnya buah naga dimasukkan ke dalam kontainer berpendingin dengan suhu tidak kurang dari 4 derajat celsius untuk menjaga kualitas buah agar tetap segar sampai negara tujuan.
Buah naga tersebut dipanen dari perkebunan di Serang, Provinsi Banten dan merupakan pertama kali diekspor.
“Harapannya ekspor buah naga akan berlanjut dan semakin meningkat volumenya,” ungkap Verman pengelola perkebunan.
Melalui Klinik Ekspor, Karantina Pertanian Cilegon membimbing dan mendukung para pelaku usaha agar dapat mengekspor atau meningkatkan ekspor.
Sehingga Karantina Pertanian Cilegon dapat berperan dalam mewujudkan program Kementerian Pertanian yang berupa Gratieks (Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor).
“Kami berikan prioritas, pendampingan dan kemudahan layanan ekspor, sebagai bentuk komitmen karantina secara nyata dalam mewujudkan Gratieks yang telah dicanangkan oleh Bapak Menteri Pertanian,” ujar Raden Nurcahyo, Kepala Karantina Pertanian Cilegon.
(Man/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
