LEBAK – Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Banten menggelar kegiatan penguatan kapasitas penerapan standar pertanian.
Kegiatan melibatkan 75 peserta termasuk para petani, penyuluh dan penangkar yang berasal dari 4 Kecamatan di Lebak Selatan, yang digelar di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten.
Ketua BSIP Banten Ismatul Hidayah mengatakan, jika kegiatan ini merupakan dukungan BSIP terhadap Program Upaya Khusus (UPSUS) Percepatan Tanam, dengan target produksi padi sebesar 34 juta ton beras dan 18 juta ton jagung tahun ini.
“Kabupaten Lebak memiliki 28 kecamatan dengan potensi produksi pertanian yang signifikan, termasuk lahan sawah seluas 51.298 ha dan lahan darat seluas 253.175 ha, yang digunakan untuk berbagai jenis tanaman,” ujar Ismatul kepada Bantennews.co.id, Selasa (30/1/2024).
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Rahmat menjelaskan, bahwa Kabupaten Lebak memiliki peringkat ke-8 sebagai produsen padi nasional tahun lalu, dan Kabupaten Lebak menjadi sentra utama padi setelah Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang.
“Produksi padi Kabupaten Lebak pada tahun 2022 mencapai 430,4 ribu ton dan mengalami penurunan menjadi 401,4 ribu ton pada tahun 2023. Untuk jagung, produksi tahun 2022 mencapai 26.336 ton, turun menjadi 8.302 ton pada tahun 2023,” ucap Rahmat.
Ia mengungkapkan, dalam kegiatan ini, dilakukan juga diskusi interaktif menyoroti berbagai aspek pertanian, seperti pengomposan bahan organik, mekanisme penyaluran pupuk, dan cara tumpangsari jagung dan kacang tanah. Semua pertanyaan dijawab dengan jelas oleh narasumber.
“Semoga kegiatan ini akan mendorong petani Kabupaten Lebak untuk menerapkan budidaya padi dan jagung yang terstandar, menghasilkan pertanian presisi, dan mencapai target produksi serta produktivitas yang diinginkan,” katanya.
(San/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
