LEBAK – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak meminta agar masyarakat untuk waspada akan pemanasan suhu muka laut diatas kondisi normal (El Nino) yang diprediksi puncaknya akan terjadi pada bulan Agustus – September 2023.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Febby Rizki Pratama mengatakan, sesuai rilis yang disampaikan BMKG bahwa potensi El Nino di Indonesia, khususnya di Kabupaten Lebak, diperkirakan sifatnya moderat.
“Walaupun secara umum El Nino di Indonesia lebih kering dibanding 10 tahun sebelumnya. Dan itu sudah disampaikan BMKG kepada kita sebagai bentuk kewaspadaan,” kata Febby saat ditemui Banten News, Kamis (27/7/2023).
Ia mengungkapkan, jika pihak BPBD Lebak sudah menindaklanjuti melalui surat yang disampaikan kepada Camat untuk dimitigasi kepada daerah-daerah yang memiliki potensi tinggi terhadap kekeringan.
“Menurut peta kekeringan, total rawan kekeringan yang berada di Kabupaten Lebak ini diperkirakan ada 16 Kecamatan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, dari 16 Kecamatan di Lebak saat ini sudah berkurang dan hanya tinggal 8 Kecamatan lagi yang terdampak kekeringan yang paling parah.
“Karena 8 Kecamatan yang sudah aman tersebut sudah ada beberapa program dari Provinsi maupun Kabupaten, program tersebut seperti MCK dan sarana air bersih. Jadi lebih baik dibandingkan kecamatan yang belum mendapatkan program tersebut,” imbuhnya.
Febby menambahkan, ke 16 Kecamatan yang dilanda kekeringan menurut peta BPBD Lebak adalah Kecamatan Maja, Curugbitung, Kalanganyar, Cipanas, Bayah, dan Kecamatan Cibadak. Selanjutnya Kecamatan Cimarga, Leuwidamar, Cirinten, Banjarsari, Warunggunung, Bojongmanik, Malingping, Wanasalam, Cihara, dan Cilograng.
“Sementara, 8 Kecamatan yang rawan kekeringan parah yakni Kecamatan Cimarga, Warunggunung, Sajira, Maja, Cirinten, Curugbitung, Bojongmanik, dan Wanasalam,” ucapnya. (San/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
