CILEGON – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilegon, Rasmi Widyani mengatakan krisis air bersih yang tengah melanda warga di Cipala, Kelurahan Lebak Gede, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon sudah diatasi pihaknya dengan memberikan suplai air bersih, yang volumenya sesuai dengan permintaan Lurah setempat.
Adanya mekanisme suplai itu pula menjadi alasan mengapa pihaknya secara khusus tidak melakukan pemetaan wilayah yang tengah dilanda bencana kekeringan tersebut, untuk mengetahui berapa banyak tangki air bersih yang dibutuhkan.
“Ya kalau Lurahnya minta (bantuan air bersih), udah langsung kirim. Terakhir, permintaan itu tiga hari yang lalu. Pokoknya kita jalan terus ya, sampai jumlah 400 tangki yang kita miliki sesuai DPA itu habis,” ujarnya, Kamis (16/8/2018).
Dijelaskan, volume air yang akan disuplai dalam setiap tangkinya yakni antara 3.500 liter dan 4.000 liter. Namun Rasmi mengaku, dirinya belum dapat memastikan berapa banyak jumlah tangki jyang sudah dikeluarkan pihaknya sejauh ini.
“Yang pasti kalau ada permintaan, ya kita kirim-kirim saja dulu selama jatah kita masih ada. Kita beli ke PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum Cilegon Mandiri), ya sekitar Rp350 ribu sampai Rp400 ribuanlah setiap tangkinya. Kalau sampai kurang, barulah kita bikin surat ke PDAM, supaya bisa dibantu. Tapi saya belum bikin surat (permintaan bantuan air bersih) itu, karena jatah kita masih ada,” katanya.
Rasmi menjelaskan, Cipala menjadi wilayah yang paling banyak mengkonsumsi bantuan air bersih setiap tahunnya. Namun akibat kondisi menuju pemukiman yang terletak di perbukitan, menyulitkan proses distribusi air ke warga. (dev/red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
