LEBAK – Pasca bencana banjir bandang yang terjadi pada tahun 2020 lalu menyisakan sedih dan pilu bagi korban banjir bandang yang sudah lima tahun masih tinggal di hunian sementara (Huntara) yang berlokasi di Kampung Cigobang, Desa Banjarsari, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Banten.
Emin, salah seorang warga Huntara mengatakan, sudah 5 tahun semenjak bencana banjir bandang dirinya bersama suami dan anaknya tinggal di gubuk huntara.
“Sudah 5 tahun saya beserta keluarga tinggal di hunian sementara yang terbuat dari gubuk beralaskan, dinding dan atap terpal,” kata Emin saat ditemui di huntara, Rabu (14/5/2025).
Ia mengungkapkan, dari pihak pemerintah sudah banyak memberikan janji-janji kepada warga korban bencana banjir bandang yang tinggal di Huntara.
“Janji dan janji terus yang selalu disampaikan oleh Pemerintah Kabupaten Lebak, tapi kebuktiannya tidak ada. Bantuan pun lebih banyak dari relawan dibandingkan dari pemerintah. Intinya sih pemerintah hanya omon-omon saja tanpa ada bukti yang nyata,” ujarnya.
Ia menjelaskan, warga Cileuksa, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, juga sama menjadi korban bencana banjir bandang. Tapi semua korbannya sudah mendapatkan rumah yang layak huni dan sudah ditempati, beda dengan korban banjir bandang di Lebak yang hingga saat ini masih tinggal di huntara.
“Kalau boleh untuk memilih antara tinggal di Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Banten, dengan tinggal di Bogor, Jawa Barat, warga di huntara pasti memilih untuk tinggal di Bogor. Karena Pemerintah Jawa Barat lebih mementingkan warganya dibandingkan dengan Pemerintah Lebak,” imbuhnya.
Emin berharap, agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak bisa segera membangunkan hunian tetap bagi korban banjir bandang Cigobang.
“Saya sudah jenuh tinggal di Huntara, lima tahun lebih harus tinggal dihunian tidak layak yang jauh dengan kata layak,” ucapnya.
Penulis: Sandi Sudrajat
Editor: Usman Temposo