LEBAK – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan ekspedisi Desa Tangguh Bencana (Destana) di 2 Kecamatan di Kabupaten Lebak. Kedua Kecamatan tersebut yakni Kecamatan Bayah, dan Kecamatan Wanasalam, Senin (12/8/2019).
Ekspedisi dilakukan dengan menyasar wilayah yang teridentifikasi masuk kedalam kawasan zona merah bercana.
Kasubdit Peran Masyarakat Direktorat Pemberdayaan Masyarakat BNPB, Pangarso Suryotomo mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan guna mensukseskan program Destana yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada seuruh unsur masyarakat terhadap potensi bencana yang ada.
“Di ekspedisi kali ini kita memberikan pemahaman yang mendalam terhadap potensi bencana kepada masyarakat, sehingga jika terjadi bencana masyarakat dapat tanggap dan menghindarinya,” ujarnya.
Dikatakan bahwa Kabupaten Lebak berada di zona merah bencana khususnya daerah pesisir selatan pulau jawa. Di daerah tersebut terdapat ancaman potensi bencana Tsunami dan Gempa Bumi yang dapat terjadi kapan saja.
“Masyarakat harus tahu, potensi seperti apa yang mengancam mereka. Dengan begitu masyarakat dapat melakukan antisipasi pencegahan guna meminimalisir jumlah kerugian bahkan korban jiwa. Dan itu yang menjadi tujuan Destana tadi,” katanya.
Menurutnya, Destana sangatlah penting diterapkan di daerah berpotensi bencana. Sehingga, untuj mensukseskan program Destana tersebut dibutuhkan sinergi seluruh pihak.
“Dalam ekspedisi ini kita lihatkan beberapa pihak lainnya, yakni para pelaku usaha, pemerintah daerah, akademisi, awak media, dan seluruh elemen masyarakat. Hal ini dilakukan karena bencana tidak bisa ditangani oleh satu pihak saja. Namun, diperlukannya sinergi dari seluruh pihak terkait,” tandasnya.
Ditempat yang sama, Plt Kepala BPBD Provinsi Banten Kusmayadi menyambut baik ekspedisi Destana yang telah mensosialisasikan dan melakukan pendampingan kepada masyarakat khususnya di Provinsi Banten tentang adanya potensi bencana.
Ia berharap, expedisi ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan potensi bencana yang terus menghantui setiap harinya.
” Setelah sosialisasi ini masyarakat diharapkan dapat tahu seperti apa daerah yang didiaminya apakah rawan bencana, dan seperti apa antisipasinya,” pungkasnya.
(Ali/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
